Untuk sebagian orang yang memahami, bermain saham dapat menjadi salah satu kegiatan yang mengasikkan. Apalagi, jika bisa membeli dengan harga murah dan menjualnya di harga tinggi. Uniknya, kenikmatan trading serupa itu juga dapat ditemui di Liquid Exchange.
Liquid Exchange boleh jadi mengingatkan pada Jakarta Stock Exchange atau bahkan New York Stock Exchange. Sah saja jika ingatan itu muncul? Pasalnya, di ketiga lokasi tersebut di atas memang Anda akan menemui adanya kegiatan jual beli. Bedanya, di Liquid Exchange yang ditransaksikan bukanlah saham, sebagaimana di dua lokasi lainnya. Melainkan, liquier atau koktail.
Memasuki ruangan restoran Liquid Exchange atau yang akrab disebut LEX, suasana tak saja terasa seperti saat menapak ke trading room di Bursa Efek Indonesia. Anda juga dimanjakan dengan arsitektur bergaya Edwardian. Gaya arsitektur itu karena dipadukan dengan dengan arsitektur ala Romawi, yang terwujud dari dua pilar marmer putih raksasa yang eye catching di dua sisi meja bar.
“ Kami mencampur desain interior Eropa sehingga terlihat unik,” begitu pernah disampaikan Pinka Bia, Desainer
|
Grafis dan Marketing Communication Liquid Exchange.
Dengan kapasitas 200 orang, restoran LEX memiliki dua venue menghadap ke meja bartender, di lantai dasar dan di lantai dua. Namun bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan outdoor, LEX juga menyediakan teras yang menghadap langsung ke kawasan Epicentrum, Kuningan.
Sedangkan jika Anda memerlukan sedikit privasi, LEX pun telah menciptakan disain yang sesuai. Di lantai dua bangunan tersebut, sebuah ruangan dengan ukuran yang proporsional, separuh dari luas lantai dasar, mengusung suasana agak temaram.
Tetap dengan gaya Edwardian, ruangan itu berdindingkan bata ekspos dan berhiaskan oleh pigura-pigura persegi yang tersusun rapi. Pada pigura-pigura yang tersemat di dinding itu, Anda dapat menemukan beragam gambar terkait bursa, saham, dan uang.“ Kami ingin menonjolkan keunikan sebagai bar stock,” tambah Pinka.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan bar stock? Ternyata maknanya adalah tempat trading koktail. Di mana di sana minuman campuran antara alkohol,
|
sprite, dan ekstrak buah tersebut bisa dibeli dengan harga murah. Jika, Anda bisa cepat membeli saat harga koktail bergerak turun. Wow ….
Tak ubahnya lantai bursa, pergerakan harga minuman yang populer sejak abad ke-18 itu juga bisa dilihat di grafik yang terpampang pada lima layar LCD berukuran 29 inci di belakang meja bartender. Begitu pesan minuman koktail jenis apa pun, pesanan yang tercatat di kasir langsung diteruskan ke layar tadi.
“ Pengunjung bisa segera memesan jenis koktail yang harganya sedang turun sebelum closing,” lanjutnya.
Minuman koktail yang menjadi favorit pengunjung adalah strawberry magical poison. LEX juga menyediakan variasi koktail, moktail, dan minuman non-alkohol lain. Harganya berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 200.000 per gelas.
Menjajal trading koktail di LEX, tentunya jangan sampai membuat Anda lupa untuk mencicipi beragam hidangan andalan, seperti roasted baby chicken dengan saus jamur shiitake. Sajian dengan tingkat kematangan ayam yang pas itu akan membuat Anda dapat merasakan daging yang juicy, empuk, dipadu dengan saus jamur yang gurih. Porsinya besar, lengkap dengan beberapa potong wortel, buncis, brokoli, dan tiga perkedel kentang.
Bagi mereka yang tengah mengikuti program diet, LEX juga menyediakan menu sehat seperti jus buah yang dicampur dengan yoghurt dan susu rendah lemak, roti panini isi, dan aneka masakan bagi kalangan vegetarian.
LEX menyajikan semua kemewahan nan menawan bagi para pengunjungnya mulai pukul 11.00 hingga 01.00 WIB. Sedangkan bagi para kaum hawa, LEX secara khusus memberikan program ladies night pada Rabu. Sedangkan, sajian musik akustik dan guest DJ ditampilkan pada akhir pekan.“ Kami juga akan rutin menggelar sunset party dengan pesta barbeque di teras,” pungkas Pinka. •
|
Foto-foto: Riset |
40
Paras
EDISI MARET 2016
|