Oil & Gas Indonesia (OGI) edisi 12 | Page 55

menunjukkan peningkatan sebesar 77 persen dibandingkan produksi Blok WMO saat ketika diserahkan pengoperasiannya ke PT. Pertamina Hulu Energi WMO pada 7 Mei 2011 yaitu sebesar 13.725 bopd,” paparnya panjang. Diterangkan Bambang, Anjungan PHE 54 merupakan salah satu anjungan dari 3 anjungan baru dan 1 anjungan perbaikan yang dibangun dan dipasang setelah Blok WMO diambilalih oleh PHE WMO. Empat sumur di Anjungan PHE 54 telah mulai berproduksi karena proses penyelesaiaan proyek pemasangan pipa bawah laut 16 inchi sepanjang 21 kilometer yang menghubungkan PHE 54, PHE 39 dan PHE 38B ke Poleng Processing Platform (PPP) telah berhasil direalisasikan. “Pipa ini sudah di laut dalam jadi tidak perlu ditanam, bisa diletakkan saja di dasar laut karena sudah cukup dalam,” tuturnya. Sementara untuk rencana investasi tahun depan, Bambang H. Kardono membuka rahasia bahwa PHE WMO akan mengeluarkan dana sekitar US$ 800 juta untuk pembangunan 6 platform, pipa-pipa, processing facility sampai biaya modifikasi anjungan yang ada. “Yang 800 itu termasuk pemboran juga,” imbuhnya. Cari Cadangan di Selatan Blok WMO yang diambil alih PHE WMO dari Kodeco sejak tahun 2011 dengan masa kontrak 30 tahun, seperti disampaikan Bambang H. Hardono, terus aktif dicari cadangan-cadangan barunya. PHE WMO saat ini memang masih berfokus mencari cadangan baru di daerah sebelah utara pulau Madura. “Mulai tahun depan kami seismik bisa di selatan pulau Madura, di antara Madura dan daratan Jawa Timur,” tuturnya. Blok WMO mencakup kawasan di sebelah utara dan selatan pulau Madura bagian barat. Untuk tahun ini PHE WMO juga ada rencana survei seismik, masih di bagian utara Madura yang akan dilaksanakan sekitar bulan November dan Desember. “Itu survei seismik 3D,” tegas Bambang. Ditambahkannya, dengan usaha-usaha pencarian cadangan-cadangan baru di blok miliknya, PHE WMO sebenarnya sedang mengantisipasi lamanya proses penambahan produksi di masa depan. “Di offshore dari discovery sampai bisa produksi itu lama, bisa empat sampai lima tahun,” pungkasnya. v istimewa & OG I N D O N E S I A Edisi 12 Tahun I / 2013 55