Oil & Gas Indonesia (OGI) edisi 12 | Page 26

Industri Penunjang Migas Indonesia akan menjadi 10 besar ekonomi dunia, dan saya katakan pada Anda bahwa ini tempatnya dan kami senang bisa di sini Managing Director Volvo Trucks Indonesia Pierre Jean Verge-Salamon 26 & OG I N D O N E S I A Edisi 12 Tahun I / 2013 truknya dibanding tahun lalu terjadi penurunan namun tidak terlalu banyak. “Itu karena harga batubara turun dan banyak perusahaan yang menunda Capex-nya,” katanya. “Tapi kelihatannya di akhir tahun ini akan mulai menggeliat lagi,” lanjut Vendry. Bagi perusahaannya, Vendry menuturkan bahwa konsumennya justru cukup banyak yang berasal dari sektor migas dan perusahaannya siap membidik pasar di industri migas ini. “Di ITU oil and gas kontribusinya sekitar 25 persenan lah, kalau tambang kami cukup banyak juga sekitar 40-an persen, sisanya on road,” jelasnya. Secara nasional, seperti dikatakan Vendry, penjualan Volvo Trucks sebagian besar alias 65% masih untuk perusahaan tambang, sementara migas hanya 15%. Diterangkan Vendry, bagi perusahaan migas Volvo Trucks biasanya dipakai untuk kegiatan supporting, seperti untuk mengangkut crane truck dan alat-alat drilling. Salah satu perusahaan migas di Kalimantan yang sudah memakai truk Volvo di antaranya Vico Indonesia di daerah Muara Badak. Sementara di Sumatera khususnya di Riau ada Chevron. Untuk harga per unitnya, Pantas P. Sihombing mengungkapkan bahwa truk Volvo dibanderol sekitar Rp 1,8 miliar. Target perusahaannya, untuk tahun ini bisa menjual sampai 550 unit truk Volvo, dimana hingga pertengahan Agustus PT. Eka Dharma Jaya Sakti sudah berhasil menjual 208 unit. “Mudah-mudahan sampai akhir tahun nanti bisa tercapai,” ucapnya. Sihombing lagi-lagi mengungkapkan lesunya industri batubara sebagai kendala utama dalam pencapaiaan target penjualan. “Apalagi persaingannya ketat sekali, kita termasuk tiga besar, kalau enggak nomor dua ya nomor tiga,” imbuhnya. Saat ini posisi Volvo Trucks dalam penjualan truk tambang di Indonesia, seperti dikatakan Sihombing menempati posisi dua dengan market share sebesar 35%. “Beda-beda tipis dengan orang lain,” pungkasnya santai. v Apalagi persaingannya ketat sekali, kita termasuk tiga besar, kalau enggak nomor dua ya nomor tiga Direktur PT. Eka Dharma Jaya Sakti Pantas P. Sihombing