Foto : Edy Triyono
Irwan Prayitno :
Sumbar Lumbung
Energi Hijau
D
Sehingga
ada tiga
titik yang sudah
dikonteskan.
Kemudian ada
dua titik lagi
yang akan
ditenderkan,
sehingga masih
ada 11 titik lagi
di Sumatera
Barat yang masih
belum diproses
Gubernur Sumatera Barat
Irwan Prayitno
engan potensi energi terbarukan
yang cukup berlimpah di
wilayahnya, provinsi Sumatera
Barat (Sumbar) didukung Kementerian
ESDM menjadi lumbung energi hijau di
Indonesia. Di Sumatera Barat, seperti
dituturkan sang gubernur Irwan Prayitno
dalam acara penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU) tentang Percepatan
Pengembangan Energi Baru Terbarukan
dalam Mendukung Sumatera Barat
sebagai Lumbung Energi Hijau, di Kantor
Ditjen EBTKE, Cikini, Jakarta (7/5),
bahwa provinsinya menyimpan potensi
panasbumi yang besar hingga 1.656 MWe
(Megawatt Electricity). “Ini tersebar di 16
titik di Sumatera Barat,” katanya.
Salah satu potensi panasbumi
Sumbar yang sudah sampai pada tahap
pengeboran, seperti diterangkan Irwan
ada di Muaralaboh, Solok Selatan,
dimana Supreme Energy telah mengebor
satu sumur dengan potensi mendapat
50 MWe. Selain itu ada dua titik
panasbumi lagi, yaitu di Gunung Talamau
dan Tandikek yang oleh Kementerian
ESDM sedang dalam proses tender dan
penandatangan Izin Usaha Panas Bumi
(IUP) dengan perusahaan asal Turki, PT.
Hitay. “Sehingga ada tiga titik yang sudah
Oleh: Ridwan Harahap
dikonteskan. Kemudian ada dua titik lagi
yang akan ditenderkan, sehingga masih
ada 11 titik lagi di Sumatera Barat yang
masih belum diproses,” terangnya.
Selain panasbumi, Sumatera Barat
juga kaya akan energi terbarukan lainnya.
Irwan mengungkapkan Sumbar masih
menyimpan potensi energi air sebesar
650 MWe. “Kita cukup banyak sungaisungai dan juga danau seperti Danau
Maninjau, Singkarak dan Koto Panjang,”
jelasnya. “Untuk sungai saat ini sudah
banyak yang berinvestasi dan dapat
5 sampai 10 Megawatt, dan ini masih
berproses terus,” sambung pria yang
pernah menjabat sebagai Ketua Komisi
VII DPR RI ini.
Irwan juga masih menambahkan
potensi energi matahari, energi angin,
energi laut sampai energi biomass yang
bisa dimanfaatkan di provinsi Sumatera
Barat. Kebutuhan listrik di Sumatera
Barat sendiri menurut Irwan hanya
sebesar 400 Megawatt. “Kami tidak
lagi kekurangan listrik untuk Sumatera
Barat,” tegasnya. “Sebagai bagian dari
NKRI, kami juga ingin Sumatera Barat
menyumbang listrik ke daerah-daerah
sekitarnya yang masih menjadikan listrik
sebagai kendala,” pungkasnya. v
&
OG I N D O N E S I A
Edisi 11 Tahun I / 2013
23