NORTH flash news Jan-Feb'14 | Page 15

“ perlu menyiapkan pembuat perubahan: “every individual needs to be a changemaker.” Bila seorang individu tidak gemar berubah, ia jelas akan menjadi beban bagi teman-temannya yang ingin berubah. Tim bukan sekedar tim, tetapi perlu bersinergi dengan tim-tim lainnya. Inilah format organisasi di era sekarang : “Change begets change … and the world we are going to is better”. Dengan kondisi ini, jelas fokus kita harus lebih banyak kepada penekanan bobot manusia, sumberdaya yang paling canggih di muka bumi ini , dan paling bertahan. Kita musti angkat topi dengan perusahaan seperti Kompas–Gramedia Grup, yang jelas memiliki visi menomorsatukan karakter dengan keyakinan bahwa ketrampilan bisa diajarkan, meski sadar bahwa pembentukan karakter akan memakan waktu yang tidak sebentar. Kalau dulu kita sering mendengar ungkapan mempersiapkan ‘the future leader” seolah mempersiapkan putra mahkota, saat sekarang secara ‘real time’ kita sudah perlu mendorong anak buah kita, menjadi leader itu sendiri. Dalam realitanya, pada banyak CEO ditemukan bahwa kunci sukses mereka sangat terletak pada kemampuan mendorong bawahan secara personal dan emosional, kemampuan mengangkat ‘self interest’ bawahannya. Walaupun penelitian sering membuktikan adanya kekuatan pendekatan manusia ini, sungguh disayangkan betapa masih banyak orang menomorduakan ‘softskills’ dan menganggapnya sebagai tambahan ketrampilan setelah ketrampilan bisnis lainnya. Empati sebagai “Power” Seorang peneliti manajemen, Galinsky, menyatakan “As power increases, power-holders are more likely to assume that others’ insights match their own.” Penelitian ini mengungkapkan pula bahwa bila seseorang mulai merasakan ‘power’ dari hasil kinerjanya, maka empatinya ke orang lain bisa berkurang. Ia menjadi ‘self centered’ dan ‘self assured’, atau dengan kata lain, seolah ‘tidak butuh orang lain’. Penelitian lain menemukan bahwa ‘power’ bisa menimbulkan “mirror system” di otak, di mana penyerapan terhadap pegalaman orang lain tidak terjadi, seolah ada proses ‘shut down’ secara otomatis. Sebagai akibat, mekanisme empati dari NORTH FLASH NEWS 15 every individual needs to be a changemaker pemilik power jadi berkurang drastis. Padahal, kemampuan empati, bermain rasa,