“
perlu menyiapkan pembuat perubahan: “every
individual needs to be a changemaker.” Bila
seorang individu tidak gemar berubah, ia jelas
akan menjadi beban bagi teman-temannya yang
ingin berubah. Tim bukan sekedar tim, tetapi
perlu bersinergi dengan tim-tim lainnya. Inilah
format organisasi di era sekarang : “Change
begets change … and the world we are going to is
better”. Dengan kondisi ini, jelas fokus kita harus
lebih banyak kepada penekanan bobot manusia,
sumberdaya yang paling canggih di muka bumi
ini , dan paling bertahan. Kita musti angkat topi
dengan perusahaan seperti Kompas–Gramedia
Grup, yang jelas memiliki visi menomorsatukan
karakter dengan keyakinan bahwa ketrampilan
bisa diajarkan, meski sadar bahwa pembentukan
karakter akan memakan waktu yang tidak
sebentar.
Kalau dulu kita sering mendengar ungkapan
mempersiapkan ‘the future leader” seolah
mempersiapkan putra mahkota, saat sekarang
secara ‘real time’ kita sudah perlu mendorong
anak buah kita, menjadi leader itu sendiri.
Dalam realitanya, pada banyak CEO ditemukan
bahwa kunci sukses mereka sangat terletak
pada kemampuan mendorong bawahan secara
personal dan emosional, kemampuan mengangkat
‘self interest’ bawahannya. Walaupun penelitian
sering membuktikan adanya kekuatan pendekatan
manusia ini, sungguh disayangkan betapa masih
banyak orang menomorduakan ‘softskills’ dan
menganggapnya sebagai tambahan ketrampilan
setelah ketrampilan bisnis lainnya.
Empati sebagai “Power”
Seorang peneliti manajemen, Galinsky,
menyatakan “As power increases, power-holders
are more likely to assume that others’ insights
match their own.” Penelitian ini mengungkapkan
pula bahwa bila seseorang mulai merasakan
‘power’ dari hasil kinerjanya, maka empatinya
ke orang lain bisa berkurang. Ia menjadi ‘self
centered’ dan ‘self assured’, atau dengan kata
lain, seolah ‘tidak butuh orang lain’. Penelitian lain
menemukan bahwa ‘power’ bisa menimbulkan
“mirror system” di otak, di mana penyerapan
terhadap pegalaman orang lain tidak terjadi,
seolah ada proses ‘shut down’ secara otomatis.
Sebagai akibat, mekanisme empati dari
NORTH FLASH NEWS
15
every individual
needs to be a
changemaker
pemilik power jadi berkurang drastis. Padahal,
kemampuan empati, bermain rasa,