ND Magazine NDMag-18 | Page 42

“ Oh ya, namamu siapa?” kataku.“ Eh, iya, saking asyiknya mengobrol sampai tidak nanya nama. Namaku Tania Sakon!“ balasnya“ Iya nih, namaku Adriana panggil saja Riri. Sakon juga Tan.”
Balasku sambil tersenyum“ Oh ya, kamu sudah baikan? Kalau sudah ke kelas yuk!“ ajaknya.
Ilustrasi: Gewol / SD
Udah kok, aku sudah baikan, yuk ke kelas, bosan nih!” kataku. Lalu kami pun ke kelas. Setelah sampai ke kelas, ternyata sekarang yang mengajar adalah wali kelas kami.“ Wah, ternyata kamu sudah baikan. Ayo silakan duduk kalian berdua duduk semeja ya. Karena mereka berdua sudah ada kita akan mulai perkenalannya. Bapak akan pilih dan yang duduk di meja ujung kanan depan. Ayo! Silakan maju” kata wali kelas kami, Pak Fahri.

Sahabat Terindah

Hai, namaku Adriana, aku sedang liburan, nih! Tapi kesenanganku akan berakhir dikarenakan aku harus sekolah lusa. Yang pastinya guru baru dan teman baru. Aku tahun ini lulus dari sekolah dasar sehingga aku harus pindah dari sekolah tercinta di tingkat dasar ini. Pusing deh kalau suruh menghafal guru-guru baru dan teman-teman baru.
Keesokanya aku dah siap untuk berangkat sekolah baruku. Aku tidak sempat sarapan karena telat bangun. Sampai di sekolah mukaku masam, ternyata sekolah diawali dengan upacara. Aku kaget banget karena tadi tidak sempat sarapan. Sudah sarapan saja saya pusing apalagi tidak sarapan.
Akhirnya aku memaksakan diri untuk mengikuti peraturan sekolah yaitu ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Betul juga di pertengahan upacara saya pingsan.
Untung yang berdiri tepat di belakangku, walaupun aku tidak tahu namanya. Setelah tersadar, aku sudah ada di ruang UKS bersama teman yang tadi menolongku. Setelah itu aku ngobrol dengan dia.
Setelah lama kami menunggu akhirnya giliran kami. Pertama-tama adalah Tania, dan setelah Tania giliranku. Aku memperkenalkan namaku dan biasa dipanggil Riri, kemudian aku kembali duduk.
Perkenalan selesai, Pak Fahri melanjutkan pelajaran sampai jam berbunyi tanda pulang, pelajaran hari ini selesai.
Saat di gerbang aku menyapa Tania,“ kamu pulang dengan siapa Tania?” kataku.“ Aku pulang sendiri naik sepeda Ri, emang kenapa?” balasnya.“ Oooh, nggak pa pa. Eh, udah dulu ya aku sudah dijemput, tuh. Bye...”
Setelah hari itu kami pun semakin akrab dan Tania sering ke rumahku. Dengan mama papaku juga akrab. Kami biasa makan bareng, kerja kelompok, mengerjakan tugastugas sekolah bersama. Aku dan Tania menjadi teman terbaik saat ini.
42 Notre Dame | April-Juni 2017