ND Magazine NDMag-18 | Page 20

Guru mempraktikkan gerakan semangat powerfull posture one , two , tree , wuuss

Pelatihan Public

Speaking untuk Guru Notre Dame

Kata ” guru ” dalam pengertian orang Jawa adalah digugu dan ditiru , artinya seorang guru akan menjadi seorang figur yang akan dicontoh oleh anak didiknya .
Untuk menunjang kemampuan seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas maka pada hari Jumat 12 Mei 2017 , Yayasan Notre Dame Jakarta mengadakan pelatihan “ Public Speaking ” untuk guru dan karyawan Notre Dame . Pelatihan Public Speaking disampaikan oleh Coach Kezia , Merry Associate Trainer .
Coach Khezia mengatakan “ I ‘ m a teacher and leader ,” saya bukan hanya guru tetapi juga seorang pemimpin , maka seorang guru juga harus mempunyai kemampuan sebagai pemimpin dalam mengajar anak didiknya . Dalam penyampaian materi pelajaran juga perlu menggunakan sistem pengulangan yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mengingat materi pelajaran yang diberikan oleh guru . Pendidikan adalah proses tranformasi , dalam pemberian materi tersebut suasana dalam kelas harus “ be flexible “ anak-anak fun ,
gembira karena dalam pemberian materi pelajaran diharapkan 55 % menggunakan body contact , 35 % tonality , dan menggunakan sistem ceramah hanya sebesar 7 % sehingga anak-anak tidak bosan tetapi merasa senang dalam mengikuti pembelajaran .
Ada beberapa kunci pengajaran seorang guru memberikan pengajaran di dalam kelas , antara lain pertama prepare , seorang guru harus mempunyai persiapan atau rencana dalam penyampaian materi kepada anak didiknya . Kunci kedua guru harus practice . Seorang guru juga selalu mengadakan latihan-latihan . Ketiga adalah perform , yaitu secara total dalam pengajaran . Seorang guru di kelas harus mengutamakan kepentingan suasana hati di kelas . Kegalauan dan masalah-masalah dari rumah dikesampingkan . Guru harus dapat menjaga suasana hati supaya di dalam kelas anak-anak tetap senang , gembira , fun .
Guna menghilangkan sikap kaku dan keluar dari “ Zona nyaman ,“ Coach Khezia memainkan game Role Playing pada peserta . Peserta dibagi menjadi dua kelompok , A dan B . Masing-masing kelompok harus memainkan peran sesuai instruksi Coach Khezia . Seandainya kita menjadi balerina , seru Coach Khezia . Peserta pelatihan yang ditunjuk menari tanpa rasa malu , tidak sungkan-sungkan mereka menunjukkan kebolehannya dengan fun , gembira dan lepas tanpa beban menari diiringi musik . Dua kelompok bergantian dalam bermain peran . Peserta pelatihan merasakan kegembiraan , sikap lepas , dan bebas .
Coach Khezia pelatih public speaking
20 Notre Dame | April-Juni 2017