ND Magazine NDMag-18 | Page 12

Ilustrasi : goodsalt . com

Kekuatan Kata-kata ….!”
Marilah kita melakukan apa yang ditunjukkan Allah Yang Mahabaik kepada kita dari saat ke saat ( Santa Yulia Billiart )
Masa remaja merupakan tahap usia mencari identitas diri sendiri untuk menggapai cita-cita hidupnya . Pada umumnya remaja dalam hidup mereka diwarnai dengan mimpi-mimpi indah . Tak jarang mereka mengidolakan tokoh-tokoh kehidupan untuk meretas tantangan perubahan yang terjadi secara lahir dan batin dalam hidup mereka . Pentingnya sebuah mimpi menjadi realita bahwa hidup ini penuh kebaikan dan menyaksikan hal-hal yang besar yang melampaui pikiran mereka . Indahnya menyadari setiap pengalaman kebaikan demi kebaikan sehingga mengantar remaja sampai menemukan Tuhan Yang Mahabaik dalam setiap kebaikan yang mereka alami . Mimpi dapat mendorong remaja untuk bertindak lebih baik dalam kehidupannya . Jika mimpi remaja menjadi kenyataan , akan membuat hidup remaja semakin penuh dan berarti bagi dirinya dan sesama . Sehingga hidupnya menjadi bahagia .
Ketika wawancara pribadi , antara saya dan tiap siswa kelas IX SMP NOTRE DAME menjelang Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK ) sekitar pertengahan Maret 2017 , dalam dialog dengan siswa secara umum dapat gambaran kesiapan siswa menempuh UNBK-2017 yang merupakan sistem baru yang diwajibkan pemerintah bagi SMP di wilayah DKI . Hal lain yang terungkap ada beberapa siswa yang tidak bebas menentukan pilihan sekolah lanjutan yang diminati . Hal ini bisa dipahami mungkin karena usia remaja masih dalam asuhan dan tanggung jawab orangtua . Namun secara umum , remaja kelas IX sudah mampu mempertimbangkan dan menentukan pilihan sekolah lanjutannya , sebagian di SMA ND .
Ada pengalaman kejutan yang menarik bagi saya ketika mendengar ungkapan seorang siswa kelas IX C yang bernama FX . Albertus Hambali yang memilih sekolah lanjutan yang berkaitan dengan cita-citanya untuk menjadi “ Pelayan Tuhan ” sebagai Imam atau Pastor . Pada dasarnya dia cinta sekolah Notre Dame , kakak dan adiknya pun di SMA dan SD Notre Dame . Namun demi menanggapi panggilan Tuhan dia mencoba test di
SMA Gonzaga yang khusus dalam pembinaan awal calon Pastor . Kebetulan dia berhasil diterima di sana . “ Test calon pastor itu sulit sekali di sana ,” ungkap sukacita Albert dan dia percaya “ keberhasilannya itu pasti Tuhan yang mengatur ,” tegas Albert sambil tersenyum bangga .
Proses kisah kasih Tuhan bermula dari keluarga , yang bersemi di hati putra ke-2 yang memiliki papi Daniel Hambali dan mami Yulia Sari . Dia ingat betul KATA-KATA MAMI : “ Anak laki-laki sulung itu baik dipersembahkan untuk Tuhan ,” rekam Albertus di relung hatinya . lewat retret pribadi tentang “ Hidupku mau kemana ?” pada saat mengalami “ Resting in the Spirit ,” dia menangis lega dalam keputusan diri ingin menjadi pelayan Tuhan saja . “ Terserah kamu asal bisa bertanggung jawab atas hidupmu . Sebagai laki-laki harus bisa pegang KATA-KATA sendiri !” ( bdk . Yoh . 1:40 ), demikian pesan Papi pada putera sulung kelahiran Jakarta , 17 April 2002 . Menjelang akhir masa pendidikan di SMP Notre Dame , dia berkisah sangat senang dibesarkan dalam didikan Sekolah Notre Dame dengan bimbingan Suster dan Guru Notre Dame dan dia memiliki banyak teman yang baik di sini . “ Saya masuk Tim Basket Notre Dame , saya bisa main gitar dan game dengan seluruh fasilitas sekolah yang memadai ,” kenang Albert penuh syukur . Proses awal yang panjang dalam awal panggilan dia ... teriring doa penuh rasa bangga karena panggilan Tuhan bersemi di hati siswa Notre Dame ... semoga menyusul calon putri Notre Dame . Mungkinkah FX . Albertus Hambali adalah siswa Notre Dame yang “ pioneer ” dalam cita-cita luhur ini ????.... Soli Deo ! God Bless You , Albertus !
“ Penyadaran Iman kepada semua golongan usia , mulai dari anak-anak hingga orangtua merupakan PERU- TUSAN dan PANGGILAN semua orang ,” tegas Uskup Ig . Suharya kepada Tim Promosi Panggilan KAJ ( 9 / 4 / 2017 ). *
Sr . Maria Lusi , SND
Albertus ( tengah ) sedang berdiskusi bersama Moses temannya
12 Notre Dame | April-Juni 2017