ND Magazine 17 NDMag-17 | Page 6

Indonesia Itu Berbeda, Namun Tetap Satu Ekspresi Rm. Benny Susetyo ketika sedang diwawancarai tim jurnalistik Notre Dame Di era yang modern seperti ini, banyak terjadi kasus di dunia yang berkaitan dengan SARA, hal itu juga sedang marak terjadi di Indonesia. Romo Benny Susetyo,selaku pengamat agama, angkat bicara mengenai kasus-kasus menyangkut SARA di Indonesia, ini tentu sangat ber- tolak belakang dengan semboyan negara kita yaitu, Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, penggunaan isu SARA dalam politik, misalnya pada PILKADA saat ini sudah merusak dan melukai demokrasi, karena demokrasi itu bersifat fairplay. Dibutuhkan akal, dan nalar yang sehat, juga kesadaran yaitu adu konsep, adu program, dan adu gagasan. Ia juga menambah- kan, jika demokrasi dilukai dengan isu SARA,maka kualitas demokrasi juga jadi terganggu. Menurutnya,isu agama yang digunakan dalam politik tidak mengandung moral dan itu meng- hina Tuhan, karena Tuhan tidak boleh dibawa-bawa dalam politik. “Orang yang percaya Tuhan tidak boleh membawa Tuhan untuk kepentingan politik sesaat. Orang- orang yang seperti itu menunjuk- kan bahwa mereka adalah orang 6 Notre Dame | Januari-Maret 2017 yang tidak beriman, yang tidak tahu Tuhannya, sehingga Tuhan dipakai untuk kepentingan yang sempit. Padahal, Tuhan itu maha besar, sehingga Tuhan tidak boleh disambungkan dengan kepentingan partai politik tertentu.” Tanggap pria berusia 48 tahun ini. diam. Akibatnya, suara mereka kelihatan besar, padahal mereka hanya orang-orang kecil. Tetapi mereka adalah kelompok yang radikal, kelompok yang terus- menerus menyebarkan kebencian, dan terus-menerus memprovokasi,” tegasnya. Menurut biarawan kelahiran Malang ini, orang Indonesia saat ini tidak berbeda dengan generasi dahulu, masih tetap bertoleransi hingga sekarang. “Sebenarnya toleransinya masih baik. Rakyat yang intoleransi itu kan kelompok kecil, jumlahnya bahkan tidak sampai lima persen. Tetapi, suara mereka sangat besar, dan sangat menguasai media sosial. Kerap kali mereka provokatif, dan orang-orang mayoritas hanya Beliau yang lahir pada tanggal 10 Oktober 1968 ini, juga menyebutkan,bahwa kelompok kecil ini terlalu aktif,dan juga sering mempengaruhi cara berpikir seseorang,sehingga mereka mem- punyai kekuatan yang luar biasa. “Kelompok kecil ini jadi semakin luas, karena mayoritas diam. Kalau mereka selama ini berani berbicara dan mengeluarkan pendapat untuk menggebrak para kelompok kecil yang intoleran,