Kepercayaan Sejati
Ketahuilah, sumber kekuatan terbaik adalah yang sering disebut
dengan tekad, dan kehendak. Jutaan tahun usia planet ini, ribuan
tahun kehidupan tiba di dunia ini. Semua mencoba bertahan hidup.
Maka kehendak yang besar, bahkan lebih besar dan lebih kuat
dibandingkan kekuatan itu sendiri.”
Novel karya Tere Liye yang kali ini
mengisahkan kehidupan seorang
remaja perempuan bernama Raib
yang memiliki kemampuan unik.
Sejak umur 2 tahun, Raib mengetahui
bahwa dirinya berbeda, cukup menu-
tup wajahnya dengan kedua telapak
tangan, ia pun menghilang. Sekarang
Raib sudah duduk di bangku SMA.
Kemampuan yang ia miliki ini tetap
menjadi rahasia. Kemampuan itu
terus berkembang seiring dengan
perkembangan diri Raib. Kejadian
demi kejadian menghampiri diri Raib.
Hal tersebut terjadi pada kedua
kucingnya, yang bernama Si Putih
dan Si Hitam, namun yang bisa orang
lain lihat hanya si Putih. Berapa lama
kemudian ia pun mengetahui bahwa
Si Hitam adalah kucing yang diutus
dari dunia lain untuk membututi dia
selama ini.
Selama masa hidupnya ia mengira
bahwa hanya dia lah yang memiliki
kemampuan unik namun ternyata
sahabatnya sendiri, Seli, juga me-
rahasiakan kemampuan yang ia miliki.
Kemampuan yang Seli miliki adalah
mampu menahan sengatan listrik dan
dapat menggerakan benda-benda dari
jauh.
Rahasia Raib tetap aman, tidak ada
yang mengetahuinya, sampai seorang
teman kelasnya yang Jenius, Ali
namanya, mengetahui bahwa ia bisa
menghilang. Ali mengetahui bahwa
Raib bisa menghilang saat Raib me-
mutuskan bahwa ia ingin melihat hujan
sambil menghilang. Raib yang saat itu
lupa bahwa Ali ada disana dan tanpa
di sadari semenjak saat itu Ali selalu
membuntuti Raib untuk membukti-
kan bahwa kemampuan-kemampuan
seperti itu memang benar ada. Hal ini
menunjukkan bahwa dunia ini tidak
sesederhana seperti yang orang lihat.
Tak lama sejak kejadian itu, sosok
kurus tinggi muncul di dalam cermin
kamarnya. Dia mengaku mengetahui
siapa Raib dan berminat untuk
melatihnya menguasai kekuatan yang
ia miliki. Tugas pertamanya adalah
menghilangkan sebuah buku, tetapi
tidak menanggapinya secara serius,
dan mengabaikannya begitu saja.
Hingga saat malam sosok tinggi itu
datang lagi. Sosok itu marah karena
Raib memilih mengabaikan tugas
yang diberikan kepadanya. Maka
sosok itu menggunakan cara kasar,
ia memaksa dan menekan Raib agar
mau melaksanakan tugasnya. Raib
yang saat itu merasa tidak memiliki
pilihan lain pun melakukannya. Apa
yang dilakukan Raib saat menghilang-
kan benda itu diluar dugaan sosok
tinggi dan dirinya sendiri. Semenjak
saat itu ia sadar bahwa kekuatannya
telah bertambah.
Keesokan harinya, terjadi peristiwa
besar di sekolah. Gardu listrik
tiba-tiba saja meledak dan