ND Magazine 17 Majalah19 | Page 44

Luna terbangun di sebuah ruangan berwarna putih dan melihat sekilingnya, ia melihat muka orang tuanya yang sedang menangis.
“ Ma, Pa kenapa mama papa menangis?” tanya Luna dengan nada khawatir.
“ Luna sayang” kata mamanya sambil membelai rambut Luna yang tergerai panjang.
“ Tadi di sekolah kamu pingsan lalu mama papa bawa kamu ke dokter” kata mamanya sedih.
“ Lalu kata dokter...“ mama Luna tidak meneruskan kata-katanya.
“ Kata dokter apa ma?” tanya luna dengan suara yang khawatir.
“ Kamu menderita penyakit kanker” kata mama Luna sambil menangis
Luna sangat terkejut, ia langsung meneteskan air matanya.“ Aku..... sakit kanker” kata Luna sedih
“ Iya nak, papa dan mama sangat sedih“ kata papa.
Luna menangis, menangis karena mengetahui bahwa ia terkena penyakit kanker, menangis karena kemunkinan dia akan berpisah dari orangtuanya dan Hermione. Lalu dia teringat bahwa dia ada janji kepada Hermione. Ia janji akan menemui Hermione di rumahnya
“ Oh ya, mama papa aku harus ketemu Hermione dulu, aku ada janji ama dia“ kata Luna sambIl berusaha bangun,
“ LUNA!!! KAMU ITU SEDANG SAKIT!” kata mama Luna dengan nada marah dan nada tidak percaya.“ Pokoknya kamu gak boleh pergi ke mana-mana dulu selama kamu sakit!!” kata papa Luna dengan tegas.
“ Ma, Pa, tolong janji satu hal sama Luna” kata Luna sambil menangis
“ kenapa sayang?” kata mama dan papa Luna berbarengan
“ Mama jangan kasih tahu Hermione soal penyakitku ini ya?” kata Luna
“ Aku gak mau Hermione khawatir.”
“ Kamu memang anak mama papa yang sangat baik. Walaupun keadaan kamu sangat parah masih juga mementingkan orang lain” kata mama sambil tersenyum dan memeluk Luna.
“ Ma, Pa, boleh gak besok aku sekolah?” tanya Luna penuh harap,“ Gak boleh“ kata mama dan papa Luna berbarengan.
“ Pleaseee … aku janji, itu terakhir kalinya aku sekolah” kata Luna dengan nada memohon.“ Hussh. Kamu gak boleh ngomong gitu, bagaimanapun kamu akan sembuh dan kamu bakal bisa sekolah lagi” kata papa Luna.
“ Boleh yah ma, pa?” tanya Luna lagi. Baiklah” kata mama dan papa Luna.
“ Tapi inget kamu tidak boleh ikut pelajaran olahraga dan pelajaran yang berat dulu ya” kata papa Luna.
“ Iya pa” kata Luna sambil menganguk semangat.
Keesokan harinya Luna bertemu dengan Hermione
“ Luna kok kamu gak dateng sih ke rumahku?” kata Hermione dengan nada yang kesal
“ Maaf ya Hermione“ kata Luna dengan muka menunduk.” kemarin.,, aku ada banyak tugas” kata Luna.
“ Ah bohong, bilang aja kamu males, Iya kan?” kata Hermione dengan marah“ Aku.... Aku gak bo..“ ucapan Luna terpotong karena Hermione sudah pergi. Muka Luna terlihat sangat sedih.
Ketika bel istirahat berbunyi Luna datang ke meja Hermione“ Her..... Hermione maafin aku ya yang kemarin” kata Luna.
“ Ya udah aku maafin kamu, tetapi kamu harus janji sama aku lain kali kalau gak bisa dateng telpon aku, oke?” kata Hermione.“ Siap“ balas Luna sambil tersenyum.
Setelah pulang sekolah Hermione dan Luna berjalan di kordor.
“ Eh Luna, aku ke toilet dulu ya” kata Hermione
“ Oh ya udah aku tunggu di sini ya“ kata Luna. Luna menungu sahabatnya sambil berdiri. Lalu tiba-tiba dia merasa pusing dan badannya hampir terjatuh, di saat ia jatuh ada orang yang menangkap dia. Ternyata dia Harry. Lalu mata mereka bertatap-tatapan di saat itulah juga Hermione kembali dari toilet. Hermione terkejut lalu ia tidak sengaja menjatuhkan tempat bekal nya. Seketika Luna menengok ke belakang dan melihat mata Hermione yang berkaca-kaca.“ Hermione!” Seru Luna sambal mengejar Hermione.
“ Hermione!!” panggil Luna sambil terus mengejarnya. Tidak terasa Luna telah mengejar Hermione sampai ke jalan raya dan tidak memperhatikan motor yang melaju dari tikungan dekat sekolah.
“ Aaaaah” teriak Hermione, tepat di saat motor itu akan menabrak Hermione, Luna mendorong Hermione namun Luna tidak bisa mengelak sehingga ia terpental setelah ditabrak motor yang melaju cukup kencang. Hermione terbangun dan melihat sahabatnya tergeletak dengan luka parah dan bersimbah darah. Hermione sangat panik dan berteriak sambal menangis
“ Tolong! Tolong!!!” Harry dan beberapa anak datang membantu. Mereka membawa Luna ke UGD, Pihak rumah sakit segera menangani Luna yang tidak sadarkan diri. Hermione nampak bersalah dan gelisah. Orang tua Luna pun sangat terpukul dengan kabar kecelakaan ini. Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD.“ Keluarga Luna” panggil dokter, Orang tua Luna dan Hermione menghampiri dengan cemas.“ Maafkan kami sudah berusaha sebisa mungkin tetapi nyawanya tidak bisa diselamatkan”
Orang tua Luna menangis histeris. Hermione merasa seperti jantungnya berhenti berdetak. Mama Luna memeluk jasad Luna yang terbaring tak bernyawa.
Foto: Freepik. com
“ Hermione, Luna terkena penyakit kanker dan kami baru tahu kemarin malam” kata papa Luna.“… dan dia minta untuk tidak memberitahumu” Hermione terkejut dan merasa dadanya sangat berat karena rasa bersalah.
Saat Luna dimakamkan Hermione tak bisa menahan air mata penyesalannya, rasanya meminta maaf pun sudah terlambat karena Luna sudah pergi selamanya. Ia hanya bisa berdoa dan berharap semoga Luna berkenan memaafkannya dan semoga Tuhan memberikan kebahagiaan kekal bagi Luna … hal terindah dalam hidupnya.
Cresentia 7C
Notre Dame | Juli-September 2017
43