kami masih punya Sekolah waktu itu. Keberadaanku di England memberi kenangan tersendiri, sering saya diajak Sr. Patricia Gannon mengunjungi tempat bersejarah, bahkan oleh Sr. Marion saya diajak berjalan sejauh 33 km mulai dari Victoria Station keliling London, lalu naik KA ke Kensington Palace yang waktu itu masih penuh bunga duka yang dikirim oleh para pengagum Lady Diana Spencer. Letak Kettering, dengan Authrop tempat kediaman Earl Spencer( orang tua Lady Diana) juga dekat dengan Battle Field tempat perang 7 tahun Inggris melawan Perancis.
Selain belajar Bahasa Inggris saya juga belajar sejarah mulai dari William the Concord sampai sejarah Kerajaan Inggris sekarang. Tempat-tempat penting yang pernah saya kunjungi: Tower of London yang menyimpan sejuta sejarah dan pembantaian, Tower Bridge, Westminster Abby, Kensington Palace, Buckingham Palace, yang dilengkapi dengan menyaksikan upacara kenegaraan yang kudanya bisa berbaris rapi menari sesuai suara gendering merupakan peristiwa yang dinanti oleh para turis.
Stanford Upon Avon tempat kelahiran William Shakespeare, pujangga ternama di England, Warwick Castel yang menyimpan sejarah kehidupan para bangsawan perpecahan dalam perang dynasty Ret Roses dan White Roses. Hampton Court istana raja Inggris yang pertama hingga Queen Victoria, lengkap dengan pohon anggur yang berusia ratusan tahun di dalam ruang kaya, demi keselamatan dari jangkauan para pengunjung. Sekarang tempat ini menjadi tempat turis( cagar budaya). Camp Bridge dengan Universitas dan kapela peninggalan Raja Henry ke 8 yang dipersembahkan khusus untuk Anne Bolen, Oxford kota tua yang menyimpan sejarah para ilmuwan besar dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, tentu tak ketinggalan Madam Tusaud. Inggris memang tempat yang enak untuk jalanjalan menikmati alam karena semua terjaga dan teratur rapi.
Seusai dari England tahun 1999-2000 saya diutus ke Roma untuk kedua kalinya untuk ikut kursus Formation for Formators di Universitas Gregoriana Roma. Lain dengan tahun 1990 yang banyak tinggal di biara dan baru keluar jika ada program Outing. Saat ini setiap pagi jam 06.00 siap naik bus ke kota Tram, ikut Misa di Gereja St. Apostel atau di Kapel Gregoriana dan pulang kuliah jam 15.00 atau jam 16.00 suatu perjuangan tersendiri apalagi
jika musim dingin tiba, meski demikian sangat membahagiakan karena kami dipertemukan dengan para religious dari pelbagai bangsa, kami juga punya kesempatan lagi untuk ziarah dan piknik ke Asisi Monte Casino dan Subiako. Tentu dalam perjalanan setiap hari, saya gunakan untuk mengenal medan kota Roma, bersama teman-teman lain saya sering mencoba jalur lain dan mampir di gereja-gereja dan tempat bersejarah. Maklum jika liburan semua tempat rekreasi GRATIS.
Karena saya sangat menyukai sejarah maka saya ke Kapela Sixtina sampai 7 kali masuk berbeda pintu dan menggunakan minggu gratis. Dari pintu tersebut menyajikan sejarah dari bangsa dan budaya yang berbeda yang tidak habis untuk dipelajari dalam 1 hari. Yang paling kuingat ketika saya di Trevi Fonten tahun 1990 adalah, banyak orang berkeyakinan kalau melempar uang koin di fonten( kolam) dengan posisi tubuh membelakangi kolam dan bila uang itu masuk maka akan kembali ke Roma lagi. Saat tersiat kami tidak punya uang, yang saya punyai hanya permen, maka kucoba melemparny dengan posisi tubuh membelakangi kolam dan permenku masuk. Kenyataannya saya boleh ke Roma sampai 3 kali ini hanya gugon tugon boleh percaya atau tidak, namun bagiku setiap perutusan adalah berkat tersendiri dari kongregasi. Selama saya hidup, dunia selalu terbuka bagiku yang terpenting dan terutama adalah kesetiaanku dan keterbukaanku dalam menjalani tugas perutusan. Kesempatan masih membentang dalam program Kongregasi, selama 6 tahun ada tugas untuk ke Arusha Afrika, Bangelore( India) dan kota besar lainnya di mana SND berada. Semoga Tuhan memberi kekuatan padaku untuk melanglang buana mewartakan kebaikan Tuhan yang Maha Baik. AMIN.
Oleh Sr. Maria Monika SND Provincial SND Indonesia.
Sr. Maria Monika Sedang berkunjung ke Roma
Notre Dame | Juli-September 2017
29