MINA BAHARI Edisi II - 2017 | Page 62

60 PRIORITAS Adapun, Forikan juga dihara- pkan mampu berperan strategis dalam peningkatan konsumsi ikan nasional dan menjadikan makan ikan sebagai budaya bangsa se- bagaimana diwujudkan dalam Keputusan Presiden nomor 3/2014 yang menetapkan tanggal 21 No- vember sebagai Hari Ikan Nasional (HARKANNAS). Hingga saat ini su- dah terbentuk Forikan di 34 provin- si, 229 Kabupaten/Kota dan 113 kecamatan. “Jadi dalam rangka mengako- modasi Inpres No. 7 dalam per- cepatan pembangunan industri perikanan, di mana kita akan mem- bangun, menambah jumlah pengo- lahan-pengolahan ikan, baik yang beku, yang kaleng, yang asap, mau- pun yang segar. Maka saya ingin mengimbau dan meng-encourage semua ibu-ibu rumah tangga, per- kantoran, kantin-kantin, untuk lebih memasarkan, mengadakan menu- menu dari ikan, karena ikan sangat sehat, kandungan omeganya juga sangat tinggi, dan tidak mengand- ung kolesterol yang tidak baik untuk kesehatan,” ungkap Menteri Susi. Pelaksanaan program Gemari- kan ini akan dilakukan dengan berb- agai cara yaitu dengan menggalang partisipasi publik dan masyarakat, menggali metode-metode dan bah- an kampanye/promosi peningkatan konsumsi ikan. Tak hanya itu, mar- kanya pengguna media sosial saat ini dan kebergantungan informa- si melalui media sosial, KKP juga akan memanfaatkan media sosial untuk kampanye peningkatan kon- sumsi ikan dan mengenalkan ikan- ikan asli Indonesia kepada mas- yarakat, dan meningkatkan peran Forikan dan Mitra Gemarikan. Implementasi kegiatan yang dilaksanakan bersama mitra pro- gram Gemarikan antara lain ada- lah safari Gemarikan, lomba ma- sak ikan, sosialisasi manfaat ikan, bazar, pelatihan pengolahan ikan, seminar, pemeriksaan kesehatan, MINA BAHARI | Agustus 2017 pemberian nutrisi ikan pada 1000 HPK, Hari Keluarga Nasional (Har- ganas) dan Peringatan Hari Ikan Nasional. Kegiatan lainnya dalam rangka peningkatan konsumsi ikan melalui menjalin komunikasi, men- yampaikan informasi dan member- ikan edukasi tentang manfaat ikan untuk kesehatan dan kecerdasan. yaitu antara 32 sampai 43 kg per kapita per tahun serta di Indonesia Bagian Timur yaitu 40 kg per tahun. Peningkatan konsumsi ikan nasion- al sangat penting sebagai penghela industri perikanan nasional dalam rangka meningkatkan produktivitas industri dan mewujudkan kemandi- rian ekonomi bangsa. Sebagai sumber pangan, sum- ber daya ikan yang tersedia dapat menjadi sumber protein bagi Bang- sa Indonesia. Ikan sebagai komod- itas dan sumber protein sangat relevan untuk mendukung Nawac- ita untuk menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa. Ikan segar memiliki kandungan fosfor dan kal- sium yang lebih tinggi dari daging sapi. Omega 3 atau asam lemak yang tergolong PUFA/asam lemak tak jenuh ganda dan tidak diproduk- si oleh tubuh juga banyak terkand- ung pada ikan laut, sehingga perlu banyak dikonsumsi. Menurut World Health & Seafood Congress (2005), dalam 100 gram ikan mengandung 210 gram omega 3, sedangkan da- lam 100 gram daging sapi hanya terkandung sekitar 22 mg omega 3. Melalui program Gemarikan ini, diharapkan peningkatan konsum- si ikan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk mempersiapkan generasi bangsa yang sehat dan cerdas. Adapun langkah tersebut membutuhkan strategi, koordinasi dan harmoni- sasi yang melibatkan seluruh kom- ponen bangsa agar mampu mem- bangun kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama da- lam menu keluarga, sehingga pada akhirnya dapat menjadi budaya bangsa. (*Humas DJPDSPKP/ Pa- mela Damayanti) Indonesia menargetkan kon- sumsi ikan tahun 2019 sebesar 54 kg per kapita. Konsumsi ikan di seluruh daerah di Indonesia ter- utama di pulau Jawa yang masih rendah harus digenjot. Di mana Jawa memiliki tingkat konsumsi ikan yang masih 32 kg per kapita. Lebih rendah dari tingkat konsumsi ikan di Sumatera dan Kalimantan Humas DJPDS KKP “Masyarakat Sehat dan Cerdas dengan Ikan se- bagai Menu Utama Kelu- arga Indonesia”