MINA BAHARI Edisi I - 2017 | Page 23

PRIORITAS 21 PRIORITAS Kemudian di PPP Mayangan Jawa Timur yang mencapai 54 usulan kredit dengan dominasi KUR ritel senilai Rp5,5 miliar dan realisasi pen- cairan 1 debitur sejumlah Rp25 juta. “Pada dasarnya, pelaksanaan gerai ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh nelayan yang mem- butuhkan permodalan usaha atau investasi," ungkap Saifuddin, Direktur Perizinan dan Kene- layanan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP pada kegiatan gerai terpadu akhir Desember 2016 lalu. Menurutnya, skema kredit yang ditawar- kan meliputi kredit usaha rakyat (KUR) mikro dan ritel. "Tahun lalu kami menggandeng Bank Rakyat Indonesia, semoga tahun ini bisa lebih banyak." Selama ini banyak masyarakat nelayan yang mengalami kendala ketika harus mengajukan pinjaman ke perbankan atau lembaga keuan- gan non bank. Lebih lanjut Saifuddin menerang- kan, kegiatan gemonel memang diprioritaskan untuk nelayan eks cantrang dan jaring arad yang tidak dapat melaut karena terkendala permodalan. Pembiayaan pada usaha penangkapan ikan eks kapal cantrang diberikan untuk modal kerja seperti biaya operasional melaut dan mod- al investasi. Misalnya untuk pengadaan atau pemeliharaan kapal, alat penangkapan ikan, dan alat bantu penangkapan ikan. Skema yang ditawarkan dalam gemonel ini untuk KUR mikro dengan plafon maksimal hingga Rp25 juta se- dangkan ritel mencapai Rp500 juta. “Untuk tahun 2017, kita sudah melaksanakan gemonel di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegal Sari, Kota Tegal, Jawa Tengah. Ada 19 nelayan yang mengajukan kredit dengan total penga- juan sebesar Rp 4,3 milyar. Kita maksimalkan pendampingan ini dengan sistem jemput bola bersamaan dengan pelaksanaan gerai perizin- an,” tutup Saifuddin. (*Cahyo Priono) Humas KKP/ Elvis Sendouw April 2017 | MINA BAHARI