Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 417 Tahun 2013 | Page 62
TEKNOLOGI
Multicopter dengan 6 baling-baling
62
UAV SEDERHANA
DI SEKITAR KITA
UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah wahana
udara bertenaga mesin yang tidak membawa
suatu operator manusia, menggunakan kekuatan
aerodinamika untuk menyediakan pengangkut
sebagai wahana, dapat terbang secara otonomi atau
dikendalikan dari jarak jauh, dapat diperbaiki atau
dimusnahkan dan dapat membawa suatu payload
yang bersifat lethal atau non lethal.
UAV merupakan suatu bentuk teknologi yang
mempunyai karakteristik khusus dan cocok untu k
berbagai macam medan penugasan. Karena tidak
berawak, maka UAV cocok untuk misi yang bersifat
3 D (Dirty, Dull, Dangerous) yang artinya misi yang
bersifat kotor, membosankan dan membahayakan.
UAV mampu melaksanakan misi-misi tradisional
seperti intelijen, pengawasan, pengintaian dan
penentuan posisi sasaran dengan hasil yang lebih
efektif dan efisien. Dalam perkembangannya
peran maupun fungsi UAV dapat diperluas sebagai
wahana untuk serangan udara hingga fungsi sebagai
pengganti satelit komunikasi.
Karena konstruksi yang tidak serumit
pesawat berawak memungkinkan banyak negara
mampu menguasai teknologi dan memproduksi UAV.
Bahkan di Indonesia sudah mampu memproduksi
sendiri UAV, baik oleh badan pemerintah maupun
swasta. Bahkan penghobi perorangan sudah
banyak yang merakit sendiri UAV sederhana
sebagai pengembangan dari hobi aeromodelling.
UAV rakitan perorangan tersebut digunakan
sekedar untuk kesenangan, namun ada pula
yang sudah menggunakannya secara profesional,
untuk membantu awak media terutama televisi
untuk peliputan dari udara, atau perusahaan yang
membutuhkan survei medan dari udara.
Secara garis besar UAV terbagi dua bagian yaitu
pesawat dan payload. Pesawat sebagai wahana
angkut, sedangkan payload adalah peralatan
untuk melaksanakan misi. Pesawat untuk UAV
yang digunakan sebagai wahana angkut biasanya
terdiri dari 2 jenis, fix wing dan rotari wing, masingmasing dengan kelebihan dan kelemahannya.
Untuk rotari wing sudah berkembang lebih pesat
berupa multicopter, yaitu helikopter yang balingbalingnya terdiri dari tiga atau lebih. Payload pada
UAV sederhana pada umumnya menggunakan
kamera, namun pada UAV yang lebih “serius” bisa
juga menggunakan berbagai macam sensor untuk
pendeteksi.
Pesawat UAV sendiri terdiri dari tiga bagian
yaitu; badan pesawat, tenaga penggerak dan sistem
kendali pesawat. Badan pesawat pada fix wing