Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 76

OPINI 76 perkebunan karena lahan tersebut dipakai untuk pemukiman. cenderung meningkat yang akan datang. 2) Semakin berkurangnya ketersediaan air bersih, padahal Manusia membutuhkan air bersih untuk keperluan hidupnya. Pertambahan penduduk akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih, sehingga menyebabkan persediaan air bersih menurun. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Papua dan Kalimantan. Luas wilayah Papua 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. 3) Pertambahan penduduk juga menyebabkan arus mobilitas penduduk meningkat. Akibatnya, kebutuhan alat transportasi meningkat dan kebutuhan energi seperti minyak bumi meningkat pula. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara dan membuat persediaan minyak bumi semakin menipis. 4) Pertambahan penduduk juga menyebabkan semakin mening katnya limbah rumah tangga, seperti sampah, dan hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. PERTUMBUHAN PENDUDUK DI PULAU JAWA DAN LUAR JAWA Indonesia selain urutan keempat dunia dalam kepadatan penduduk dunia, ternyata Pulau Jawa juga berada di urutan pertama penduduk terpadat di dunia, dan Sumatera di urutan kelima. Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni ±60% penduduk Indonesia. Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi yaitu Tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiaptiap kilometer persegi, Tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan Tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi. Jika kondisi ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan diwaktu Akibat dari tidak meratanya penduduk, maka luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Faktor-faktor yang menjadi daya tarik tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena: • Sebagai pemerintahan. pusat • Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur. • Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja. • Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan. • Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar. Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti: • Munculnya permukiman liar. • Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrikpabrik industri. • Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri. • Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk dunia yang melesat cepat membuat permasalahan yang ditimbulkannya semakin kompleks. Bukan hanya negara-negara berpenduduk padat yang merasakan dampak ledakan populasi, namun negaranegara maju pun mau tidak mau merasakan pula dampaknya. Sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia, Indonesia mengalami pula dampak dari pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Mulai dari dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi.© Lielie Soeprijatna