Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 26

BERITA UTAMA 26 KEKUATAN ARMADA LAUT UNTUK KEPENTINGAN PERTAHANAN Kekuatan pertahanan harus mampu menjaga seluruh perbatasan darat, laut dan udara secara tidak terputus 24 jam sehari dan 365 hari setahun. K ekuatan Armada Laut adalah salah satu bagian penting dari potensi nasional suatu bangsa yang pada dasarnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara. Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, Bangsa Indonesia senantiasa bertekad untuk tetap mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan serta kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Oleh karena itu kekuatan armada yang diperlukan adalah kekuatan yang dapat dengan segera digerakkan ke seluruh perairan nusantara baik melalui laut maupun udara yang mampu mengamati arah datangnya ancaman secara cepat dan akurat. ANCAMAN MULTIDIMENSI Sekarang ini selain ada ancaman global kenaikan harga bahan energi dan bahan pangan serta perubahan cuaca yang berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat dunia, di depan mata kita juga ada masalah pelanggaran garis batas wilayah negara, ada pencurian sumber alam, ada kejahatan terorganisasi transnasional, baik penyelundupan kekayaan alam, narkoba, penjualan perempuan dan anak-anak. Juga ada perongrongan terhadap idiologi negara, ada terorisme dan lain-lain. Itu semua adalah ancaman nyata bersifat multidimensi yang sekarang benar-benar kita hadapi dan tidak bisa kita biarkan begitu saja, karena keamanan nasional kita akan terganggu. Ada ancaman yang harus ditangani oleh aparat intelijen , ada yang harus ditangani oleh aparat keamanan, ada yang harus ditangani oleh aparat penegak hukum, ada yang harus ditangani oleh aparat pemerintah dan ada yang harus ditangani oleh masyarakat itu sendiri. Hampir semua negara berusaha untuk menegakkan dan memelihara keamanan nasional. Dimasa yang lalu ancaman itu berbentuk fisik seperti invasi militer, tetapi sekarang ancaman itu dapat datang dari kelompok orang tanpa mewakili suatu negara (non state actors) dengan sasaran acak di tengah masyarakat yang disebut teror. Strukturnya asimetris dan sifatnya transnasional. Ancaman seperti ini hanya dapat dihadapi oleh aparat intelijen. Belum lagi