Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 412 Tahun 2013 | Page 23
besar dengan wajah-wajah para
pejabat daerah dan pusat. Surat
kabar mengangkat berita tentang
ketidaksiapan daerah menyambut
kedatangan
ribuan
orang.
Harapannya adalah pemerintah
daerah terpicu untuk berbuat lebih
untuk masyarakatnya setelah
acara ini selesai, seperti kota-kota
tuan rumah sail-sail yang lalu,
seperti Bunaken, Kupang.
“Sail Morotai 2012” sedikit sePelabuhan Morotai.
kali berkaitan dengan “sailing” dan
sesungguhnya
lebih
berkaitan
dengan pembangunan ekonomi
daerah
yang
menjadi tuan rumah acara puncak. Kapal-kapal
layar dari manAngkutan
umum
becak
Salah satu tinggalan alat
motor di darat
canegara
yang
tukar semasa Majapahit.
berangkat
dari
Darwin bulan Juli
lalu, melalui Kupang, Saumlaki
dan Talau untuk
ikut serta dalam
Sail Morotai diberi kesempatan
untuk melakukan
sail past hanya Moko sisa tinggalan tradisi Dongson
pada akhir acara, banyak bertebar sepanjang pulau-pulau
setelah kapal-ka- Laut Flores. Masih berlaku sebagai mas
pal perang man- kawin, dipakai dalam prosesi ritual dan
Gubuk peledang di pantai berbatu, tempat perahu-perahu
canegara
dan seni pertunjukan.
pemburu paus di Lamalera, Lembata di tambat
pada ujung acara
Alor sebagai tujuan
menjelang penutupan, sehingga wisata,
meskipun
dan upaya budidaya rumput laut
tidak ada yang menaruh perhatian dengan fasilitas terbatas.
warga desa Munaseli di pulau
padanya. Tidak ada yang memAlor memang mempunyai daya Pantar. Semua tantangan hidup
perhatikan indahnya kapal-kapal
dihadapi warga dengan tegar dan
warna-warni dengan layar mereka tarik tersendiri. Warna-warni laut
yang jernih dan langit yang bersih enteng. Bercengkerama dengan
mengembang bangga di hembus
warga Kalabahi sambil menangin. Sailboats di Sail Morotai menakjubkan. Saat Rama berlayar
dari Amerika ke Tanah Air, ia dengarkan cerita-cerita mereka
2012 sekadar catatan kaki saja,
mengenai penduduk pulau Buaya
pemicu untuk kegiatan yang lebih singgah di Alor dan berbaur dengan
warga Kalabahi. Ia ketemu lagi yang keras, mengenai legenda
besar dengan dampak yang luas.
dengan kawan-kawan lamanya. orang laut, mengenai kerajaan
Hal ini untungnya tidak disadari Akan tetapi, kali ini, Rama dan Tim di bawah pusaran air ‘Mulu
oleh pelaut-pelaut mancanegara Darat melihat lebih dekat betapa Kumbang’ mengenai ‘moko’ Jawa
peserta Sail Morotai 2012. Ketika sulitnya kehidupan penduduk di yang digunakan sebagai mas
Rama mengikuti acara yang di- kepulauan Alor, pembinaan terus- kawin. Sungguh menarik, cermin
rancang panitia Sail Morotai di Alor, menerus oleh teman-teman WWF lalu lalang nenek moyang kita
mereka menikmati keramahan agar masyarakat memahami pen- mengarungi lautan.© Dispotmar
sambutan di Alor dan upaya panitia tingnya menggunakan teknik-teksetempat untuk memperkenalkan nik mancing yang sustainable;
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
23