Majalah Prasmulyan vo. 4 04 2015 | Page 32

32 Accounting Event. Kompetensi Akuntan Dalam Persaingan Global K ita harus belajar dari fenomena semakin banyaknya orang Pakistan, Banglasdesh, India yang datang ke Indonesia untuk berbagai posisi di bidang akuntasi yang sebenarnya bisa diisi oleh orang Indonesia. Pernyataan berisi renungan ini dikemukakan Datuk Alexandra Chin JP, ACCA Deputy President 2014-2015 saat mengisi Seminar Akuntansi bertajuk “Stepping Stone Towards Becoming Successful Accountants In Highly Competitive Environment”. Seminar yang diselenggarakan S1 Accounting Prasetiya Mulya dan ACCA Indonesia pada tanggal 19 Desember 2014 ini bertempat di Auditorium kampus Prasetiya Mulya BSD. Lebih lanjut, Alexandra yang berkebangsaan Malaysia menjelaskan bahwa nilai lebih pekerja ekspatriat dari ketiga negara tersebut itu antara lain : keahlian di bidang akuntansi, bisa melakukan banyak hal, dan memenuhi kualifikasi internasional. “Contoh gampangnya seperti ini: Anda pasti tahu pesepakbola Cristiano Ronaldo atau pengusaha Malaysia Tony Fernandes? Dengan skillnya, mereka pasti bisa bekerja di belahan dunia manapun yang mereka mau,” ujar Alexandra. Di hadapan sekitar 150 mahasiswa, Alexandra menekankan perlunya lulusan S1 Accounting untuk memiliki sertifikasi berstandar internasional. Apalagi, lanjut Alexandra, pada tahun 2030 nanti, Indonesia diprediksi akan masuk sebagai salah satu dari 7 kekuatan ekonomi besar di dunia. Alexandra menambahkan, bahwa sertifikasi ACCA bisa menambah nilai seorang akuntan karena banyak kompetensi yang ada di dalamnya sehingga bisa bekerja di perusahaan, pemerintahan, maupun publik. [] Seminar Personal Finance Prita Ghozie D i tengah gaya hidup konsumtif yang melanda kawula muda, tersimpan pekerjaan rumah dalam hal pengaturan keuangan pribadi. Melihat kebutuhan akan pengetahuan tentang perencanaan keuangan, Accounting Student Association (ASA) mengadakan Seminar “Mengatur Keuangan Pribadi Selayaknya Seorang Financial Planner” dengan pembicara Prita Ghozie, perencana keuangan dari ZAP Finance pada tanggal 14 Oktober 2015 di Kampus Prasetiya Mulya BSD. Mengajarkan keuangan untuk pribadi memang butuh pendekatan yang berbeda. Hal ini diterapkan Prita dengan memberikan pengalaman langsung kepada 179 peserta dalam hal pengaturan anggaran keuangan pribadi. Pada PRASMULYAN_#04.indd 32 prakteknya, masing-masing peserta diberikan selembar kertas berisi kolom pendapatan dan beragam alokasi pengeluaran. Awalnya, tiap peserta ditetapkan memiliki pendapatan 3 juta rupiah dan diberikan tugas mengalokasikan uangnya untuk living cost, saving, entertainment, investasi, dan sosial. Setelah praktek, barulah Prita menjelaskan lebih detail tentang perencanaan keuangan. “Kita harus tahu uang kita untuk saving berapa, spending berapa persen, pengeluaran untuk sosial, dan investasi seperti emas, deposito, reksadana, “ ujar wanita dengan gelar SE, MCom, GCertFP, CFP, dan QWP ini. Seminar ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Ada yang bertanya cara mengatur keuangan di saat kondisi ekonomi sedang down, hingga cara menemukan formula yang tepat untuk mengatur keuangan saat berstatus mahasiswa. Danies, Ketua ASA berharap seminar ini dapat membuat mahasiswa Prasetiya Mulya lebih pandai mengatur keuangan dan bisa menyikapi gaya hidup yang konsumtif. [] 28/05/2015 13:10:50