Majalah Lion Indonesia Mei - Juni 2017 Majalah Lion Indonesia Mei - Juni 2017 | Page 28

[ Lions Touchstone Stories

[ Lions Touchstone Stories

Prestasi Besar Lions : SightFirst

“ Aroma petualangan selalu terasa saat memulai kegiatan baru , dan cara Lions dalam melayani kaum tunanetra adalah sesuatu yang baru di dunia ini .” Kata-kata ini disampaikan oleh Helen Keller pada tahun 1927 , hanya dua tahun setelah menantang Lions Clubs International agar menjadi Knights of the Blind — sebuah bukti bahwa panggilannya telah dipenuhi . Namun , lebih dari 60 tahun kemudian masih ada banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan . Ini waktunya bagi Lions untuk melakukan petualangan baru .
Pada akhir dekade 1980-an , kebutaan menyerang 38 juta orang di dunia . Bila dibiarkan , para ahli memprediksi jumlahnya akan meningkat lebih dari dua kali lipatnya menjadi 80 juta orang pada generasi berikutnya .
Di balik suasana suram ini , ada secercah cahaya harapan . Para ahli memperkirakan bahwa mungkin 80 persen dari semua kasus kebutaan dapat dicegah , diobati atau bahkan disembuhkan . Sekitar 90 persen penderita gangguan penglihatan tinggal di negara-negara berkembang , yang memiliki penghambat kemajuan dalam rupa tantangan-tantangan besar yang sifatnya masih bisa diatasi . Situasinya memang mengerikan , namun bukan berarti tidak dapat dipecahkan .
Setelah bekerja lebih dari satu tahun , Lions Clubs International Foundation akhirnya secara resmi meluncurkan Campaign SightFirst pada tahun 1991 . Kampanye ini dengan segera menjadi usaha penggalangan dana paling ambisius dan paling luas cakupannya dalam sejarah organisasi kita .
Target Campaign SightFirst adalah untuk mengumpulkan dana sebesar US $ 130 juta per tahun 1994 dan bertujuan untuk menaklukkan kebutaan , dalam bentuk apa pun , melalui proyekproyek hibah yang dilakukan oleh Lions lokal . Dengan pemikiran tersebut , Lions fokus untuk menciptakan program-program yang bisa memberikan manfaat langsung dan praktis kepada orangorang di negara-negara berkembang yang menderita penyakit yang dapat dicegah atau diobati dengan mudah .
Penyebab kebutaan yang paling lazim pada awal dekade 1990- an adalah katarak , yakni kekeruhan pada lensa mata yang biasanya berhubungan dengan penuaan . Operasi katarak sangat lazim dilakukan di Amerika Serikat dan terbukti aman dan sangat efektif . Namun negara-negara berkembang harus berhadapan dengan berbagai hambatan besar . Kurangnya pendidikan tentang penyebab , gejala dan pengobatan untuk katarak adalah salah satunya . Ketakutan yang tidak beralasan untuk berobat adalah hambatan lainnya .
Dengan asumsi kampanye pendidikan yang luas dapat membantu meningkatkan kesadaran , masih ada banyak tantangan bawaan yang harus diatasi — kurangnya pelayanan medis yang mudah diakses di daerah-daerah terpencil , kurangnya infrastruktur transportasi atau komunikasi untuk memfasilitasi pengobatan , dan kurangnya tenaga ahli terlatih , fasilitas dan teknologi untuk perawatan mata .
Oleh karena itu Campaign SightFirst fokus untuk mengerahkan dana dan relawan untuk menghilangkan sebanyak mungkin hambatan yang ada . Misalnya : Lions membuat programprogram untuk menyediakan transportasi ke pusat-pusat pengobatan . Tak terhitung berapa banyak relawan yang berpartisipasi . Past International President J . Frank Moore III , yang bertugas dari tahun 2001 sampai 2002 , mengatakan , “ Ini adalah salah satu komponen penting yang dilihat oleh orang lain dalam ... bermitra dengan kita — tahu bahwa kita memiliki komponen sumber daya manusia .”
Lions di Meksiko mengukur tinggi badan seorang gadis untuk dosis tepat obat pencegah buta sungai .
Sudah pasti , SightFirst mengumpulkan mitra-mitra kuat dalam misinya untuk memberantas kebutaan . International Agency for the Prevention of Blindness , Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ), The Carter Center dan masih banyak lagi agensi pemerintahan dan organisasi non-pemerintah lainnya yang membantu usaha Lions dalam memerangi bukan hanya katarak tapi juga retinopati diabetik , trakoma dan onchocerciasis ( buta sungai ).
Setelah tiga tahun usaha tak kenal lelah di seluruh dunia , pada 14 April 1994 , Lions berhasil melampaui targetnya dengan mengumpulkan total dana sebesar US $ 130.335.734 . Per Desember 2005 , dana sebesar US $ 182 juta telah berhasil dikumpulkan untuk mendanai 748 proyek di 89 negara . Proyek-proyek ini mencakup pembangunan atau perluasan 207 rumah sakit mata , memberikan 65 juta pengobatan untuk buta sungai , melatih 83.500 tenaga ahli perawatan mata dan meluncurkan prakarsa pertama di dunia untuk memerangi kebutaan pada anak-anak . Operasi katarak yang dibiayai Lions juga memulihkan penglihatan sekitar 4,6 juta orang .
Pencapaian proyek-proyek yang didanai SightFirst sungguh menginspirasi dan efektif sehingga kampanye penggalangan dana kedua pun , yang disebut Campaign SightFirst II , secara resmi diluncurkan pada Konvensi Internasional 2005 di Hong Kong .
26 M E I - J U N I 2 0 1 7