// YOUTH EXCHANGE
Host family saya bernama Girolamo dan Barbara , tinggal di Sampieri , rumahnya dekat sekali dengan pantai hanya sekitar 5 menit dengan berjalan kaki , memiliki dua orang anak perempuan yaitu Virginia yang berumur 16 tahun dan Sara yang berumur 8 tahun . Ini adalah pertama kalinya keluarga Carpentieri menerima YE dari Lions Club . Cuaca di Sampieri sangat panas terutama karena di sana sedang musim panas , suhunya dapat mencapai 40 derajat celcius di siang hari .
Saat pertama kali sampai di rumah host family , saya disambut dengan hangat oleh Barbara , Sara , dan Louisa , nenek dari Virginia dan Sara . Di situ pun sedang ada kerabat dekat yang sedang berkunjung . Sambil menunggu kedatangan saya ke rumahnya , mereka sudah menyiapkan hidangan khas Italia , yaitu pasta untuk makan siang . Saya pun bergegas untuk mandi dan makan siang bersama .
Kegiatan kami setiap harinya hampir sama yaitu pergi ke pantai untuk berenang . Tetapi sempat juga kami mengunjungi pusat kota yaitu Modica dan mencoba naik kereta turis yang mengelilingi tempat-tempat di sekitar Modica . Terdapat berbagai Katedral , tetapi tidak sempat kami kunjungi karena kereta turis hanya berhenti sebentar . Setelah selesai mengelilingi Modica , kami mampir sebentar ke tempat gelato untuk membeli eskrim , sebelum pulang .
Di lain hari , saya diajak makan malam bersama keluarga Carpentieri di suatu restoran untuk bertemu juga dengan anggota Lions Club di Modica beserta dengan Leo Club . Pada kesempatan kali itu , saya berkenalan dan mengobrol dengan anggota Leo Club dan banyak bercerita tentang Indonesia dan bagaimana sekolah saya di sana . Di akhir acara , kami semua berfoto dan salah satu perwakilan dari Lions Club memberikan cinderamata untuk ibu saya sebagai sesame Lion .
Saya pun diberi kesempatan untuk berjalan-jalan ke Syragusa , yaitu daerah yang terdapat teater terbuka untuk menonton Legend of the Greek Gods . Pertunjukan tersebut menggunakan Bahasa Italia yang tidak saya mengerti tetapi Barbara menyewa alat pendengaran yang terdapat terjemahan dalam Bahasa Inggris . Pertunjukan berlangsung selama 2 jam kemudian kami pergi untuk makan malam dan pulang ke rumah pada tengah malam .
Hari-hari yang dilalui di rumah Carpentieri sangat menyenangkan dan hangat karena keramahan dari setiap orangnya . Setelah beberapa hari menghidangkan makanan untuk saya , mereka ingin mencoba masakan saya berupa makanan khas Indonesia . Dikarenakan kemampuan memasak saya yang dapat dibilang minim , saya hanya memasakkan mereka nasi goreng . Tetapi untungnya , mereka menyukai masakan saya dan meminta saya untuk memasak lagi di lain hari . Mereka menghidangkan nasi untuk makan siang karena tahu bahwa makanan pokok yang selalu saya makan di Indonesia adalah nasi dan menghindari membuat
Carita , Virginia , Saniyah , dan Nikola .
makanan dengan bahan dasar pork atau ham karena saya seorang muslim . Toleransi yang tinggi di rumah itu membuat saya semakin betah dan nyaman tinggal di rumah tersebut . Tidak lupa juga mereka selalu mengingatkan saya untuk ibadah 5 waktu .
Selain makanan yang dibuat sendiri di rumah , beberapa kali mereka membeli di luar tetapi tetap memakannya di rumah . Makanan tersebut bernama Arancina , berupa nasi yang dipadatkan dengan isi kacang polong , daging sapi , dan keju . Arancina merupakan makanan khas Sicily sekaligus merupakan makanan kesukaan saya selama berada di Italia . Barbara membeli Arancina untuk makan malam terakhir saya di rumah mereka yang membuat saya senang sekaligus haru karena mengingatkan saya bahwa malam itu merupakan malam terakhir saya bersama mereka .
Hari-hari di Lions Camp Italia
Perpisahan memang tidak mudah , keesokan harinya merupakan hari penerbangan saya dari Catania menuju Bari untuk memulai camp bersama 2 orang teman yang lainnya . Kami diantarkan menuju bandara Catania oleh Girolamo dan Virginia . Saat-saat terakhir di rumah cukup sulit bagi saya yang tidak mampu menahan tangis karena harus berpisah dengan keluarga Carpentieri . Tetapi setiap awal pasti akan bertemu dengan akhirnya . Sebagai hadiah terakhir , Barbara membelikan saya sebuah maskara yang katanya akan mengingatkan saya kepada mereka ketika menggunakannya .
Pada malam hari saya sampai di Bari dan sudah ada beberapa orang anggota Lions yang menunggu di tempat kedatangan . Saya diberi name tag dan bersama teman-teman lain langsung menuju tempat penginapan yang cukup jauh dari bandara dengan waktu tempuh kurang lebih 1.5 jam . Sesampainya di penginapan , kami menuju kamar masing-masing , saya mendapat kamar berisi 4 orang dengan Caroline dari Jerman , Florian dari Perancis , dan Thorun dari Islandia .
24 J U L I - A G U S T U S 2 0 1 7