membuat oknum-oknum tidak
bertanggungjawab memutar otak.
Oknum tidak bertanggungjawab
tersebut membuat behel tiruan atau
biasa disebut behel lepas pasang.
Behel ini marak diperjualbelikan di
online shop, tempat kecantikan,
tukang gigi, bahkan kios-kios pinggir
jalan. Tentu saja dengan harga yang
jauh di bawah behel yang dipasang di
instansi resmi (seperti RSGM atau
rumah sakit dengan sp. Ortho). Saya
sudah melakukan beberapa survey
mengenai harganya dan berkisar dari
100 ribu hingga jutaan. Bahkan di kios
sepanjang Malioboro, Yogyakarta,
anda bisa mendapatkannya dengan
harga 30 ribu rupiah saja! Bayangkan
perbandingan harga yang sangat jauh
tersebut. Orang-orang kemudian
berlomba-lomba memasang behel
palsu tersebut tanpa memikirkan
risiko terhadap penggunaannya.
Bukan hanya harga yang terjangkau
namun juga ketidaktahuan orangorang tentang risiko dan bahayanya.
Pemasangan kawat gigi yang tidak
tepat dapat menyebabkan iritasi gusi
akibat kualitas kawat, membuat gusi
berdarah, dan lebih parahnya
membuat penularan penyakit dan
menyebabkan kematian. Penggunaan
kawat gigi haruslah ekstra rajin dalam
membersihkan kotoran di sela-sela
bracket, kawat, dan gigi. Lebih
sempurna lagi menggtunakan obat
kumur untuk membersihkan dari
bakteri dan sisa makanan. Behel yang
dipasang sembarangan dapat
merusak letak dan fungsi gigi yang
sebenarnya. Bracket yang dipasang
pada gigi dapat menkan dan
menggeser gigi yang sudah rapi dan
membuat tulang gigi di bawahnya
bergeser, goyah, bahkan lepas.
Pada dasarnya tukang gigi/ahli gigi,
bahkan dokter gigi (yang bukan
spesialis orthodonti) tidak memiliki
lisensi untuk memasang behel. Harga
yang diberikan rumah sakit atau klinik
dokter sp. Ortho memang tinggi
mengingat kualitas dan aman atau
tidaknya. Dokter akan meminta foto
struktur gigi dan melakukan prosedur
lainnya guna menentukan ukuran
bracket, struktur gigi dan perawatan
yang pas, serta rencana selanjutnya
seperti akankah dicabut beberapa gigi
untuk memberi ruang.
Memasang behel bukan hanya
perkara gaya, fashion, dan kesehatan.
Persiapkan mental dan disiplin untuk
control. Ingat! Sgala hal
membutuhkan proses, tidak ada yang
instan.