\ PENDIDIKAN \
Iwan beserta salah seorang kawan didepan rumah Iwan
Cerita Jabungan
Oleh: Ika Safitriana | Foto: Bela Jannahti
Kemerataan pendidikan tak hanya bicara masalah jarak dan akses. Jabungan menjadi salah satu buktinya.
44
SUASANA alam Jabungan masih asri, masih terdapat sawah-sawah berhamparkan tanaman padi di sana. Jalanannya naik turun. Juga masih terdapat rumah-rumah terbuat dari kayu dan beralaskan tanah. Diapit oleh kelurahan Meteseh di sebelah utara, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kelurahan Padangsari di sebelah barat dan Kelurahan Kalikayen di sebelah timur. Jabungan terlihat masih tradisional dan hijau.
Adanya berbagai institusi pendidikan tinggi di Banyumanik seperti Universitas Diponegoro, Universitas Pandanaran, Politeknik Negeri Semarang, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, tak serta merta menjadikan Banyumanik sebagai daerah yang merata pendidikannya. Masih terdapat daerah yang belum terjangkau oleh kemajuan pendidikan. Sebut saja Jabungan, kelurahan yang terletak kurang lebih tiga kilometer dari Tembalang.
Saya dan salah seorang rekan beruntung bisa
majalah dimensi | edisi 48 mengunjungi kelurahan ini. Siang itu menyusuri jalanan Jabungan yang naik turun dengan aspal yang sebagian besar rusak, kami menjumpai salah seorang anak kecil berumur enam tahunan, mengenakan seragam sekolah. Iwan namanya. Kesempatan bertemu Iwan ini tidak kami sia-siakan begitu saja, saya dan rekan pun tertarik untuk menyambangi kediaman Iwan untuk bertemu dengan orang tuanya.
Kami disambut sebuah rumah kayu yang batangbatangnya tak utuh, masih beralaskan tanah. Rumahnya sangat sederhana, bahkan kami kira itu bukan rumah yang layak huni. Di dalamnya ayamayam juga berkeliaran.
Pembicaraan pun mengalir. Kami berbicara mengenai pendidikan, terutama pendidikan Iwan nantinya. Di tengah keterbatasannya, Musyariah mengungkapkan akan tetap berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin. Ia berharap agar kelak anak-anaknya tidak bernasib sepertinya. Bahkan Musyariah memiliki pemikiran