MAJALAH DIMENSI | Page 25

Itu sebab konsumerisme sangat berbahaya bagi lingkungan kita.
Dampak dari perilaku konsumtif tersebut sebenarnya bisa kita imbangi dengan perilaku ramah lingkungan. Salah satunya adalah kebiasaan 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse atau menggunakan kembali adalah upaya untuk mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali suatu barang.
Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang-barang yang menghasilkan sampah atau akan menjadi sampah. Seperti membawa tas belanja sendiri saat berbelanja, alih-alih menggunakan plastik yang disediakan oleh supermarket atau toko tempat kita berbelanja.
Recycle adalah mengolah barang bekas yang sudah tak digunakan agar bernilai guna kembali.
“ Siapa saja apabila menerapkan sistem 3R yaitu Reuse, Reduce, dan
Recycle dalam kehidupan seharihari, akan sangat membantu dalam proses pengolahan sampah”, tutur Cipto Budi Sayoga, Kepala Bidang Operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang.
Peran masyarakat memang sangat dibutuhkan untuk berpartisipasi untuk penghijauan bumi. Menggalakan daur ulang pada masyarakat umum juga sangat penting. Untuk itu pemerintah berusaha untuk menyosialisasikan budaya mendaur ulang sampah kepada masyarakat.
“ Pemerintah juga melaksanakan upaya menggalakan daur ulang kepada masyarakat. Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung bagaimana daur ulang tersebut. Kemudian ada TPST yaitu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Pemerintah juga bekerja sama dengan radio-radio swasta, dan melakukan koordinasi antar kecamatan”, kata Woro Sugito, Kepala bidang pengolah limbah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang.
Niat baik dari pemerintah yang berupaya menggalakkan budaya mengolah sampah tersebut tentu tak akan cukup bila tak disertai upaya untuk mengurangi sumber sampah.
Di beberapa negara, toko atau supermarketnya tidak menyediakan kantong plastik secara cuma-cuma seperti di Indonesia.
Rata-rata pemakaian kantong plastik per orang di Indonesia adalah 700 lembar per tahun. Sampah kantong plastik saja di Indonesia mencapai 4000 ton per hari atau sama dengan 16 pesawat Boeing 747, sehingga sekitar 100 milyar kantong plastik terkonsumsi per tahunnya di Indonesia. Produksi kantong plastik tersebut menghabiskan 12 juta barel minyak bumi yang tak bisa diperbaharui, yang setara dengan 11 Triliun rupiah( Sumber: Yahoo! Indonesia dan Greeneration Indonesia).
Berdampak besar dan mahal, namun kantong plastik di Indonesia diberikan secara gratis oleh pemilik toko.
Atas kesadaran itu, Tiza Mafira dari Jakarta membuat sebuah gerakan melalui change. org. Ia mengajak orang-orang menandatangani petisi untuk meminta agar supermarket-supermarket di Indonesia tak menggratiskan kantong plastik. Harapannya ialah konsumen akan menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali dan tentu saja untuk mengurangi jumlah sampah akibat penggunaan kantong plastik.
DATA JUMLAH SAMPAH PER HARI KOTA SEMARANG
Data Diolah dari Berbagai Sumber