M b j k
Sisi Lain serta Dampak Ko
Oleh : Arum
16
KOMERSIALISASI perempuan dan dominasinya di dunia entertainment , tak melulu hanya dipandang negatif . Seperti halnya segala hal di dunia ini , komersialisasi perempuan pun memiliki dua sisi yang berbeda . Pro dan kontra .
Seperti apa yang diajarkan cabang ilmu psikologi sosial , peran manusia di dunia ini terbagi atas dua hal . Yaitu peran maskulin dan peran feminim . Peran maskulin adalah peran yang cocok dilakoni oleh para kaum adam . Sebaliknya , peran feminim adalah peran-peran yang cocok dilakukan oleh kaum hawa . Secara kultural pun ada industri-industri tertentu yang lebih pas digeluti oleh perempuan , misalnya dunia modelling dan fashion . Itulah sebabnya mengapa perempuan mendominasi industri tersebut .
majalah dimensi | edisi 48
“ Ada segmen-segmen tertentu dimana perempuan memegang hal yang cukup penting , dan lebih pas dilakukan . Misalnya bidang-bidang persuasi , komunikasi , dan pendidikan . Dan satu hal lagi yang tentu tidak bisa perempuan tinggalkan yaitu segmen domestik ( dapur-red )”, jelas Budi Susetyo , selaku pengampu mata kuliah Psikologi Sosial Universitas Katolik Soegjapranata ( UNIKA ) Semarang .
Ia tak memungkiri bahwa perempuan memiliki daya tarik yang bisa ditampilkan di dunia industri . Namun kemudian daya tarik tersebut diukur oleh masyarakat berdasarkan ukuran norma dan sensasi atau kehebohan yang ditimbulkan . Selama apa yang dilakukan oleh mereka ( model-red ) masih relevan dengan konteks yang ada , maka hal tersebut masih bisa dikatakan profesional .
Setali tiga uang , Totok Shahak pemilik Totok Shahak Modelling School juga memandang apa yang dilakukan para model di depan kamera merupakan suatu bentuk profesionalitas pekerjaan . Sebab selain bergaya dan mempromosikan produknya , para model juga turut membangun dan menjaga citra produk , agen , dan diri mereka sendiri .
“ Semua itu kembali ke diri mereka masing-masing . Bagaimana mereka menjaga diri , prinsip , dan menempatkan dirinya ”, ujar Totok .
Menanggapi hal tersebut , Rini Iswari mengungkapkan dominasi perempuan di dunia hiburan , khususnya modelling adalah hanya demi ketertarikan dan pencitraan saja . Kepentingankepentingan tertentu dibalik semua hal itulah yang menyebabkan dominasi ini semakin menjadi . Misalkan agar produk mereka laku , bisnis mereka lancar , dan lain-lain .
“ Komersialisasi perempuan adalah fakta . Ada unsur kepentingan yang dikehendaki oleh kaum lelaki di balik hal tersebut . Hal ini tidak dapat disalahkan karena komersialisasi dan ketidaksetaraan gender bersifat universal . Hanya kemudian dipersepsikan secara pribadi saja ”, tutur dosen pengampu Sosiologi Gender Universitas Negeri Semarang tersebut .
Ia juga menambahkan bahwa tidak semua pekerjaan perempuan adalah komersil , tergantung dengan jasa apa yang diberikan .
Bagaimana dampak komersialisasi ini ?
Bagi masyarakat , dampak dominasi dan komersialisasi perempuan lebih dikembalikan ke diri individu masing-masing . Bagaimana cara mereka menanggapi dan menyikapi fakta tersebut . Ketika komersialisasi itu masih berada di koridor profesionalitas , maka masyarakat