Perempuan mendominasi dunia entertain . Laki-laki mengagumi keindahan perempuan , selain itu karena busana yang diperankan perempuan juga lebih beragam , oleh karena itu model banyak yang perempuan ,” ujar Totok
annya dengan citra perempuan . Misal iklan mobil , tau-tau ada perempuan berbikini di atasnya , atau dibalik setir . Konten ini tidak lepas dari mitos mobil atau dunia otomotif sebagai dunia maskulin , karena itu perlu disisipkan perempuan dalam iklan .
Atau saya lihat iklan-iklan di internet , menjual perempuan yang bisa diajak chat kapan saja . Coba liat di youtube sekarang juga ada iklan-iklan itu di kolom sebelah kanan . Juga di facebook , sosial media , dan lain-lain .
3 . Menurut Anda , mengapa lebih banyak produser iklan memilih perempuan sebagai modelnya ? Atau perusahaan perusahaan memilih perempuan sebagai salesnya ?
Karena industri masih memiliki mindset bahwa
MARKET akan senang kalau dihadirkan perempuan cantik . Padahal MARKET justru dibentuk oleh industri yang menggunakan ideologi patriarkhi . Persepsi menjejalkan perempuan sebagai sales rokok berharap supaya pasar laki-laki akan tergoda untuk membeli rokok karena senang melihat yang jualan perempuan cantik .
Saya juga perhatikan jasa SPA , therapyst ( massage ), bahkan karaoke sekarang menyediakan perempuanperempuan seperti model untuk menemani tamu pria ( kebanyakan bapak-bapak kaya ) untuk mendampingi mereka karaoke . Sangat tidak manusiawi , tapi inilah yang laku !
4 . Apakah iklan-iklan tersebut ( dan juga berbagai bentuk promosi yang mengandalkan perempuan ) berpengaruh terhadap semakin maraknya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan ?
Sebetulnya mereka bukan “ mengandalkan ”, tapi “ menjadikan perempuan sebagai obyek untuk kepentingan penjualan produknya ”. Kalau mereka mengandalkan , tentunya yang dilihat adalah skill , bukan body dan penampilan saja . Dengan sedirinya mereka sudah melecehkan perempuan , dan mereka tidak dilindungi dari perbuatan pelecehan seksual yang sering dilakukan oleh pembeli , karena pembeli merasa , perempuan yang dimunculkan adalah
“ memang UNTUK mereka .
Dampak Patrilineal
Perempuan mendominasi dunia entertain . Laki-laki mengagumi keindahan perempuan , selain itu karena busana yang diperankan perempuan juga lebih beragam , oleh karena itu model banyak yang perempuan ,” ujar Totok
“
Rini Iswari , seorang dosen Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Semarang menuturkan dalam masyarakat patrilineal seperti di Indonesia , keputusan ada pada laki-laki . Perempuan memang banyak dipakai dalam industri-industri seperti itu khususnya modeling .
Pendapat senada juga dilontarkan oleh Totok Shahak , pemilik Totok Shahak Modelling School . Dari 40 anggotanya yang aktif , 95 % nya adalah perempuan .
“ Perempuan mendominasi dunia entertain . Laki-laki mengagumi keindahan perempuan , selain itu karena busana yang diperankan perempuan juga lebih beragam , oleh karena itu model banyak yang perempuan ,” ujar Totok .
Nisa , manager operasional Sivex Modelling School mengakui bahwa dalam dunia periklanan dan modelling terdapat komersialisasi perempuan , namun komersil ke arah positif . Amalina Hanika yang sudah menjadi model sejak 1999 dan pernah menjuarai model catwalk tingkat nasional pada 2009 mengiyakan .
“ Saya merasa dikomersilkan , namun saya tidak merasa dirugikan . Jadi , menguntungkan dari pihak saya sendiri dan juga pihak yang memakai saya sebagai model ”, ungkapnya .
Totok Shahak menambahkan , untuk menghindari komersialisasi yang tak diinginkan , seorang model sebaiknya melakukan fitting pakaian sebelum show atau kegiatan promosi diselenggarakan . “ Jauh-jauh hari sebelum show berlangsung , sebaiknya model menanyakan serta mencoba kostum yang akan dipakai saat show , agar model merasa nyaman dengan kostum yang dikenakan dan tidak merasa dirugikan ”.
12 majalah dimensi | edisi 48