Promosi
Oleh: Irma Novita, Fieryanti Kamaril, & Bela Jannahti
produk dan jasa. Tak melulu yang berkaitan dengan perempuan. Contohnya saja produk pelumas kendaraan bermotor, menggunakan perempuan sebagai modelnya. Apakah ini suatu kemajuan bagi kaum wanita, karena itu berarti peran perempuan semakin diakui dan meluas ke berbagai bidang, atau justru kemunduran karena itu dapat digolongkan sebagai bentuk komersialisasi perempuan?
Dalam pengertian kita selama ini mungkin akan terlintas kasus trafficking terhadap perempuan dan pelacuran bila mendengar kata komersialisasi perempuan. Dalam bahasan ini, komersialisasi perempuan tak merujuk pada pelacuran atau kasus trafficking yang secara langsung mengambil keuntungan dari penjualan tubuh perempuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komersialisasi berarti perbuatan yang menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan. Apakah yang disuguhkan kepada kita selama ini melalui berbagai media massa merupakan“ barang dagangan”? Bentuk-bentuk promosi tentu saja bersifat“ menjual”.
“ Atau saya lihat iklan-iklan di internet, menjual perempuan yang bisa diajak chat kapan saja. Coba liat di youtube sekarang juga ada iklan-iklan itu di kolom sebelah kanan. Juga di facebook, sosial media, dan lain-lain.”
Mariana Amiruddin, pemimpin redaksi Jurnal Peremuan, memiliki pendapat sendiri mengenai apa itu komersialisasi perempuan dan bentuknya.
Berikut merupakan hasil wawancara kami dengannya melalui surat elektronik beberapa waktu lalu.
1. Menurut Anda, komersialisasi perempuan itu apa? Bagaimana saja bentuknya?
Komersialisasi Perempuan: perempuan digunakan( bukan diajak kerjasama) untuk mendapatkan keuntungannya sendiri.
2. Iklan-iklan saat ini marak menggunakan perempuan sebagai modelnya, untuk produk apapun, bisakah itu digolongkan sebagai komersialisasi perempuan?
Belum tentu, perlu melihat konten iklan tersebut. Karena kalau laki-laki menjadi model sampo untuk pria, belum tentu komersialisasi laki-laki.
Yang dimaksud melihat konten iklan adalah, apabila produk yang diiklankan tidak ada hubung-
edisi 48 | majalah dimensi
11