MAJALAH DIMENSI | Page 49

lagu itu betemakan sosial dan lingkungan. Terkadang ia juga rela mengamen atau menyanyi di sebuah acara hanya untuk sekedar berbagi, tanpa meminta imbalan. Misalnya saja ia pernah ikut meramaikan acara Marketing Contest tahun 2010 yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang. Disana ia bernyanyi untuk menggalang dana bagi para korban letusan Gunung Merapi beberapa waktu sebelumnya. “Disini yang terpenting pekerjaan saya halal, bukan kriminal. Semua menjadi tanggung jawab saya terhadap diri sendiri dan lingkungan. Saya akan tetap berjuang dengan musik. Tapi saya tetap punya impian untuk bisa dikenal di industri musik Indonesia,” ucapnya. Sebelum mengakhiri perbincangan, ia menyampaikan sebuah pesan yang ia tujukan untuk mahasiswa dan mahasiswi di seluruh Indonesia. “Buat para calon intelektual muda untuk masa depan tanah air, ayo dari sekarang bangun diri dengan hal-hal yg positif, demi anak cucu dan bumi pertiwi kita, Indonesia. Salam hijau, salam damai dari Ompong Fals,” tuturnya disertai senyum. Setelahnya Mas Ompong memohon doa dari kami, beberapa saat lagi ia akan menjadi opening artist pada sebuah acara konser di Jepara. Obrolan kami pun berakhir. Kemudian, ia kembali ke panggung untuk menyanyikan beberapa buah lagu dengan penuh penghayatan. Memang, musik adalah nafas bagi seorang Ompong. [] apa-apa,” terang Mas Ompong. Untuk ngamen sendiri sebenarnya ini bukan pertama kali baginya. Pada tahun 1997 silam, ia sudah mulai ngamen. Namun hanya sekedar ingin belajar bermain gitar dan mengasah mental. Mas Ompong menuturkan bahwa awalnya ia tidak begitu suka dengan Iwan Fals. Justru ia lebih menggemari band-band beraliran rock seperti Jamrud dan Boomerang. Namun pada tahun 2007 ia mendalami arti lagulagu gubahan salah satu maestro musik tanah air itu untuk dirinya pribadi dan Indonesia. Sejak saat itu ia tersadar, bahwa lagu-lagu Iwan Fals cocok untuk menyemangati manusia agar terus menolong orang lain. “Manusia itu terlahir sebagai makhluk sosial. Untuk bersosialisasi terhadap sesama, lingkungan, dan alam sekitar. Saya menemukan itu pada lagu-lagu Iwan Fals,” ungkap ayah dari tiga orang anak ini. Bagi mas Ompong mengamen bukan untuk sekedar mencari rezeki. Namun ia mengamen dengan hati. Menyuarakan ke- prihatinannya akan nasib bangsa dan dunia. Ia selalu berusaha agar pengamen tak diremehkan. Caranya dengan memperhatikan konsep lagu yang dibawakan, untuk mencuri perhatian orang yang mendengarkan. Satu hal lain adalah bagaimana menyesuaikan nyanyian dengan lokasi tempat ia mengamen. Dari pengamen aku belajar mencintai alam dan ramah lingkungan “Bagiku ngamen itu mata pencaharian sekaligus hobi. Aku pun masih belajar. Dari pengamen aku belajar mencintai alam dan ramah lingkungan,” ucapnya. Selain menyanyikan lagu-lagu Iwan Fals, Mas Ompong juga telah menciptakan beberapa lagu karyanya sendiri. Lagu- edisi 49 | majalah dimensi 49