MAJALAH DIMENSI | Page 46

PLESIR peninggalan Liem Seeng Tee dan istrinya. Bahkan di salah satu sudut ada replika warung yang pertama dibuat oleh suami-istri itu di Surabaya. Di lantai dua terdapat kios oleh-oleh. Harga yang ditawarkan adalah harga standar sebuah obyek wisata menurut saya, namun barangkali sedikit di atas rata-rata untuk kalangan mahasiswa. Di lantai 2 ini ada sebuah jendela kaca padat dan ada larangan memotret tertulis besar-besar di sana. Dari atas, pengunjung bisa melihat ratusan mesin pelinting rokok berbaris dengan rapi di bawahnya. Sayang, saya berkunjung tepat saat libur Lebaran karena menurut petugas, di hari biasa pengunjung bisa melihat pekerja melinting rokok Dji Sam Soe, rokok andalan dari Sampoerna. Puas di bangunan utama, saya menuju ke galeri seni. Tidak ada yang istimewa di sini, menurut saya. Koleksi seni yang dipajang pun masih sangat sedikit. Itulah barangkali salah satu alasan, sangat sedikit pengunjung yang datang ke bangunan yang terletak di sisi timur tersebut. Dan mungkin kunjungan saya hari itu ke House of Sampoerna bukan hari keberuntungan saya. Gagal melihat ‘pertunjukan’ pekerja yang melinting rokok, saya juga gagal ikut tur gratis yang diadakan pihak museum. Permintaan saya untuk satu kursi di bus pada tanggal tersebut ternyata tidak lolos. Memang, barangkali kesalahan ada pada saya. Petugas museum menjelaskan bahwa pada setiap tur, bus hanya bisa menampung 30 tempat duduk. Lima belas diberikan melalui pemesanan telepon, sisanya untuk pengunjung yang memesan kursi on the spot. “Kalau ada tanggal yang penelponnya kurang dari 15, baru meloloskan yang lewat email,” ujar salah satu petugas—saya tidak sempat bertanya siapa namanya. Sedikit tercerahkan, meski masih tetap kecewa, saya meninggalkan bus merah dan kembali masuk ke museum. Saat itu jam tangan saya masih sekitar pukul 1 siang, sementara saya tiba di museum pukul 11. Meski sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan kecuali menyibukkan diri melihat koleksi museum, saya menahan diri untuk tidak pulang lebih awal dari museum yang menyabet penghargaan dari TripAdvisor Traveller’s Choice 2013 itu. 46 | DIMENSI