MAJALAH DIMENSI | Page 20

? ? ? LAPORAN KHUSUS Dana Ormawa : Untuk Apa Untuk Siapa Oleh: Gilang Dwiangga (Crew Magang) | Desain: Ahmad Prabawanto B agi setiap organisasi mahasiswa (Ormawa)di Politeknik Negeri Semarang (Polines), dana ormawa menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan. Kehadiran dana tersebut begitu berguna untuk kelangsungan hidup ormawa karena dibutuhkan untuk menjalankan berbagai macam kegiatan. Dana ormawa memang masih menjadi sumber dana utama yang digunakan ormawa untuk beraktivitas. ? Karena itu, sudah selayaknya diharapkan ormawa mampu membagi dan mengalokasikannya dalam setiap program kerja (proker) secara etis dengan otoritas yang mereka miliki. Selain hal tersebut, ormawa diharapkan bisa menerapkan kebijakan atau konsep yang arif dan bijaksana dalam pengalokasiannya.Terlebih lagi, apabila setiap ormawa telah memiliki tata kelola dan manajemen yang baik, dengan selalu memperhatikan skala prioritas untuk proker-proker yang mereka anggap penting dan bermanfaat. Sehingga dana ormawa dapat terserap sekaligus digunakan secara maksimal 20 | DIMENSI tanpa melenceng jauh dari fungsi dan tujuan dana tersebut. Dana Ormawa di Polines Di Polines, dana ormawa terklasifikasi menjadi dua, dana terprogram dan non terprogram. Dana terprogram digunakan untuk program kerja utama ormawa. Sedangkan, dana non terpogram digunakan sebagai cadangan dari dana ormawa terprogram, umumnya untuk pendelegasian dan program-program lain yang bersifat tidak rutin. Untuk besaran pembagian dana ormawa sendiri, setiap ormawa mendapatkan jumlah yang berbedabeda. Akan tetapi, untuk dana yang terprogram, antara satu ormawa dengan ormawa lain mempunyai jumlah yang hampir sama. Di kisaran angka Rp 10 hingga 11 juta untuk setiap ormawa, dengan perbandingan jumlah proker terprogram antara 6 sampai 11 buah. Sedangkan untuk klasifikasi dana non terprogram, untuk tahun 2014/2015 setiap ormawa mendapatkan sekitar Rp 2,6 juta.