Majalah Cakrawala Edisi 425 Tahun 2015 25 | Page 37

modern Uni Soviet yang memperkuat Angkatan Laut RI (ALRI), adalah kapal selam kelas Whiskey. Kapal Selam Kelas Whiskey Kapal selam kelas Whiskey yang memperkuat jajaran Armada ALRI semenjak tahun 1959, secara resmi merupakan karya cipta Uni Soviet, namun diproduksi di Polandia, salah satu anggota Pakta Warsawa. Rancangan pertama kapal selam Whiskey dibuat berdasarkan desain kapal selam Jerman semasa Perang Dunia II, yaitu Tipe XXI, yang berhasil dirampas Soviet. Oleh Soviet dikembangkan di Lazurit Design Bureau, Gorky. Kapal selam ini dalam istilah Soviet disebut Project 613 dan NATO menjulukinya kelas Whiskey yang diluncurkan pada tahun 1949. Secara umum, kapal selam ini berbobot 1.030 ton (dipermukaan) dan 1.180 ton (saat menyelam), dipersenjatai dengan 2 pucuk meriam kaliber 57 mm dan 2 pucuk meriam AA kaliber 25 mm, serta senjata utama adalah 6 unit tabung peluncur torpedo 21 inci (4 di haluan, 2 di buritan) dan mampu memuat 14 torpedo. Sebagai tambahan, kelas Whiskey juga membawa 40 ranjau laut. Kapal selam Uni Soviet Tipe SS ini juga dikenal sebagai kelas “W” dan mampu beroperasi pada radius antara 13.000 hingga 16.500 mil. Ketika tercapai kesepakatan pembelian 12 kapal selam kelas Whiskey, pada Agustus 1959 ALRI menerima dua kapal selam pertama, yang kemudian dinamakan RI Tjakra-401 dan RI Nanggala-403. Selanjutnya pada tahun 1962, ALRI menerima sepuluh kapal selam Whiskey, yang dinamakan RI Trisula-402, RI Nagarangsang-404, RI Hendradjala-405, RI Alugoro-406, RI Nagabanda-407, RI Tjandrasa-408, RI Widjajadanu-409 , RI Pasopati-410, RI Tjundamani-411, dan RI Bramastra-412. Misi Infiltrasi RI Tjandrasa-408 Fase paling penting saat berlangsungnya konfrontasi Trikora, adalah misi infiltrasi, yaitu mendaratkan sebanyak mungkin pasukan gerilya dan sukarelawan Indonesia ke Irian Barat. Infiltrasi dilancarkan melalui media laut dan udara secara intens. ALRI sebagai bagian dari AL Mandala (ALLA) turut aktif menggelar sejumlah operasi laut untuk mendaratkan pasukan Indonesia ke beberapa pantai Irian Barat. Salah satu misi infiltrasi yang digelar ALRI dilaksanakan oleh kapal selam RI Tjandrasa-408 yang diserahterimakan dari AL Uni Soviet pada tanggal 29 Januari 1962. Kapal selam ALRI yang tergabung dalam KKS-15, yaitu RI Tjandrasa-405, bertugas mendaratkan tim RPKAD ke pantai Irian Barat. Sebelum melakukan operasi pendaratan, RI Tjandrasa-408 juga melak ͅ