wawancara
14
TANGGUNG JAWAB
DAN IKHLAS
Permudah Jalankan Tugas Untuk Tanggung Jawab
serta Singkirkan Takut dan Was-Was
KEBERHASILAN tim
penyelam gabungan dari Denjaka,
Taifib dan Satuan Kopaska TNI
AL dalam misi kemanusiaan SAR
pencarian korban dan pesawat Air
Asia QZ8501 di wilayah perairan
Selat Karimata, Kalimantan
Tengah pantas dibanggakan.
Tentu saja keberhasilan dari
pekerjaan selama 29 hari itu
merupakan hasil kerja keras tim
dan juga dukungan semua pihak
yang saling melengkapi
bahu membahu satu
sama lain.
A
nggota
tim
yang
terlibat
mengakui,
kerja sama tim dalam
misi kemanusiaan ini sangat
terasa ketika satu sama lain
saling mengisi. Ketika peralatan
kurang ternyata ada tim lain yang memiliki. Ketika
peralatan tidak tembus, ada tim yang siap dengan
menurunkan personel selamnya sehingga semua bisa
berjalan hingga keberhasilan yang maksimal.
Besarnya tanggung jawab terhadap tugas
mengalahkan rasa takut, lelah bahkan mengabaikan
keselamatan diri para penyelam gabungan dari Denjaka,
Taifib dan Kopaska TNI AL. Mereka tetap turun ke
laut saat gelombang mencapai 3-4 meter. Padahal sesuai
Para penyelam TNI AL yang tergabung dalam
misi kemanusiaan SAR pencarian korban dan
pesawat Air Asia QZ8501.
SOP, ketika ombak lebih
dari satu meter, mestinya
tidak ada penyelaman di
area itu.
Tidak jarang para
penyelam nekat meskipun
hal itu melanggar SOP.
Tapi
bukan
karena
kemauannya, melainkan demi rasa tanggung jawab yang
besar sebagai tim pencari jenazah dan bangkai pesawat
Air Asia QZ8501 yang mengalami musibah. Bukan
hadiah, pujian atau misi lain, kecuali karena tugas dan
tanggung jawab yang dipikulnya. Berkali-kali situasi
sulit, tegang, cemas dan khawatir dihadapi. Ketika
mereka turun ke laut di antara tingginya gelombang dan
berada di kedalaman 30 meter, tubuhnya sudah berkibar
seperti bendera terbawa kencangnya arus bawah laut.