Majalah Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014 | Page 39

kepada orang yang kehujanan, berikan pakaian kepada orang yang telanjang; dan berikan makan kepada orang yang lapar. Maksudnya secara luas, berikanlah sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam konteks kepemimpinan, ada istilah hendaknya disesuaikan dengan budaya lokal. Namun nomenklatur lokal di sini tidak senantiasa termaknai dengan penafsiran geografis. Bisa saja secara sosial diartikan memimpin suatu komunitas keagamaan, kebudayaan, paguyuban seniman, kelompok remaja, jam’iyah wanita, ataupun klub olahraga. Misalnya dalam kondisi lingkungan yang hierarchies, prinsip goal oriented sekaligus member oriented juga tidak ada masalah untuk diterapkan. Orientasi pada tujuan organisasi sudah jelas merupakan inti dari sistem komando, yang harus dilaksanakan tanpa dapat ditawar. Apabila diterapkan bersamaan dengan orientasi pada kebutuhan anggota, pola kepemimpinannya akan semakin indah, menjadi prinsip “tegas tapi dekat”. Peraturan harus ditegakkan, disertai dengan sikap dan hati yang peduli kepada anggota kesatuan. Contoh lainnya dapat dilihat pada kepemimpinan di atas kapal, yang mustahil diterapkan komunikasi manajemen secara demokratis. Seorang nakhoda tentu berkomitmen untuk membawa kapal sesuai dengan tujuan pada saat berangkat dari pelabuhan. Dalam saat yang sama, kedekatan dengan anak buah kapal harus senantiasa terjalin dengan sikap “tegas tapi dekat”. Kualitas Pemimpin Bagaimanapun aneka ragamnya kondisi lokal, sebetulnya kunci keberhasilan kepemimpinan banyak tergantung pada kualitas sang pimpinan. Dalam kaidah agama ada pula kriteria kepemimpinan yang bisa dijadikan a