Majalah Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014 | Page 34

info 34 Jamaah Calon Haji TNI Angkatan Laut tahun 2014 Menuju Tanah Suci I badah haji merupakan puncak peribadatan seorang muslim sebagai penunaian rukun Islam yang kelima. Ulama menganalogikan haji sebagai pagar bagi sebuah bangunan, dimana berfungsi untuk menjaga dan memperindah bangunan tersebut. Namanya juga pagar, boleh jadi harus dibuat, jika mampu, namun jiga tidak mampu, ya tidak apa-apa. Berbeda dengan rukun Islam yang lain. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, dan karenanya harus kuat. Shalat lima waktu ibarat tiang, yang juga harus kokoh. Puasa ibarat dinding, yang juga harus berdiri kuat. Dan zakat merupakan atap, dimana berfungsi untuk mengayomi isi bangunan. Ibadah haji, hanya dilaksanakan bagi mereka yang sudah mampu. Allah SWT berfirman, “Padanya terdapat tandatanda yang nyata, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” QS. Ali Imran : 97. Yang dimaksud dengan sanggup atau mampu di sini yaitu sanggup mendapatkan perbekalan, alat transportasi, sehat jasmani dan perjalananpun aman. Semua orang mendambakan bangunan rumahnya memiliki pagar yang menarik dan rapi. Begitu juga setiap muslim pasti merindukan berziarah ke Baitullah Al Haram. Kita berdo’a agar Allah SWT memudahkan kita untuk berziarah ke rumahNya. Berziarah tidak hanya untuk menunaikan ibadah haji, namun bisa umrah, ziarah makam Nabiyullah Muhammad saw. para sahabatnya dan napak tilas sejarah dari masa ke masa. “Ya Allah, Mudahkanlah bagi kami berziarah ke rumah-Mu yang mulia dan berziarah ke makam nabi-Mu yang Engkau Muliakan”. Demikian halnya bagi personel TNI Angkatan Laut juga ingin menyempurnakan bangunan rumahnya, tergabung dalam