Majalah Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014 | Page 19

K endati pagi itu bumi Cenderawasih masih diguyur hujan lebat dan sesekali hujan itu dibarengi dengan angin yang bertiup kencang, tetapi hal itu tak sedikitpun mengurungkan niat masyarakat Kabupaten Raja Ampat dan sekitarnya untuk membanjiri Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, dalam rangka menyaksikan secara langsung jalannya puncak acara Sail Raja Ampat 2014 yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Sabtu pagi, bumi pertiwi seakan miring ke timur. Pasalnya, tak hanya masyarakat Kabupaten Raja Ampat saja yang berharap dapat melihat dari dekat jalannya hajat akbar tersebut, tetapi ribuan masyarakat dari luar wilayah Kabupaten Raja Ampat pun juga turut tumpah ruah ingin menyaksikan berbagai aktraksi yang ditampilkan para prajurit TNI Angkatan Laut dalam puncak acara Sail Raja Ampat 2014. Ribuan warga dari balita hingga kakek nenek memberikan tepuk tangan ketika para penerjun dari Batalion Intai Amfibi 1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang dikomandani Mayor Marinir Fredy Ardianzah itu mendarat tepat di titik dropping zone yang sudah ditentukan di depan podium yang berada di bibir pantai WTC. Yang menarik perhatian para undangan, seluruh penerjun dari pasukan elitnya Korps Marinir TNI Angkatan Laut itu melakukan penerjunan dengan mengenakan pakaian adat Papua. Warga Waisai dan sekitarnya makin menyemut ketika seluruh kapal perang yang tengah melakukan sailling pass memberi penghormatan kepada Presiden RI yang didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio. Defile belasan kapal perang itu diikuti pula sejumlah kapal asing, kapal-kapal pemerintah dan swasta, serta puluhan kapal tradisional nelayan dari wilayah Waisai dan sekitarnya. Pengunjung larut dalam decak kagum. Wajah-wajah mereka riang, dan lepas tanpa beban. Warga berdatangan ke lokasi itu bukan hanya dari kota Waisai, tetapi juga dari desa-desa di beberapa kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Papua Barat. “Saya sendiri berasal dari Pulau Waigeo, salah satu pulau yang ada di kabupaten Raja Ampat,” kata Waromi (39 tahun). Ia mengatakan berada di Waisai sejak seminggu yang lalu. Waromi yang hanya seorang nelayan musim itu tidak sendirian datang ke Ibukota Kabupaten, tetapi ditemani 4 warga Pulau Waigeo. Tujuan mereka ke Waisai hanya satu yaitu untuk menyaksikan langsung puncak acara Sail Raja Ampat 2014 yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah menteri, dan pejabat tinggi lainnya, termasuk Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio. Beberapa warga dari Kampung Kalyam Pulau Salawati mengaku pada malam harinya pihaknya sengaja menyiapkan berbagai aneka makanan buat dimakan di pantai WTC. “Mama saya sengaja bikin banyak makanan untuk bekal hari ini. Saya sangat menikmati, ini rekreasi yang sempurna,” ujarnya. Apalagi, lanjutnya, “rangkaian acara ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT RI, ini kegiatan yang sangat menarik dan bersejarah bagi masyarakat Raja Ampat,” katanya. Sail Raja Ampat yang mengangkat tema “Membangun Bahari Menuju Raja Ampat ke Pentas Dunia” merupakan Sail Indonesia edisi ke-6. Sementara lima edisi Sail Indonesia sebelumnya adalah Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013. Adapun tujuannya untuk menggali potensi wisata alam yang dimiliki Raja Ampat sehingga mampu menyedot angka kunjungan pariwisata ke lokasi tersebut. Raja Ampat adalah sebuah destinasi wisata di Provinsi Papua Barat yang memiliki keindahan alam yang sangat Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014 19