K
endati pagi itu bumi Cenderawasih masih diguyur
hujan lebat dan sesekali hujan itu dibarengi dengan
angin yang bertiup kencang, tetapi hal itu tak
sedikitpun mengurungkan niat masyarakat Kabupaten
Raja Ampat dan sekitarnya untuk membanjiri Pantai Waisai
Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, dalam rangka
menyaksikan secara langsung jalannya puncak acara Sail Raja
Ampat 2014 yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Dr. H.
Susilo Bambang Yudhoyono.
Sabtu pagi, bumi pertiwi seakan miring ke timur.
Pasalnya, tak hanya masyarakat Kabupaten Raja Ampat saja
yang berharap dapat melihat dari dekat jalannya hajat akbar
tersebut, tetapi ribuan masyarakat dari luar wilayah Kabupaten
Raja Ampat pun juga turut tumpah ruah ingin menyaksikan
berbagai aktraksi yang ditampilkan para prajurit TNI Angkatan
Laut dalam puncak acara Sail Raja Ampat 2014.
Ribuan warga dari balita hingga kakek nenek memberikan
tepuk tangan ketika para penerjun dari Batalion Intai Amfibi 1
Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang dikomandani Mayor
Marinir Fredy Ardianzah itu mendarat tepat di titik dropping
zone yang sudah ditentukan di depan podium yang berada di
bibir pantai WTC. Yang menarik perhatian para undangan,
seluruh penerjun dari pasukan elitnya Korps Marinir TNI
Angkatan Laut itu melakukan penerjunan dengan mengenakan
pakaian adat Papua.
Warga Waisai dan sekitarnya makin menyemut ketika
seluruh kapal perang yang tengah melakukan sailling pass
memberi penghormatan kepada Presiden RI yang didampingi
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr.
Marsetio.
Defile belasan kapal perang itu diikuti pula sejumlah
kapal asing, kapal-kapal pemerintah dan swasta, serta puluhan
kapal tradisional nelayan dari wilayah Waisai dan sekitarnya.
Pengunjung larut dalam decak kagum. Wajah-wajah mereka
riang, dan lepas tanpa beban.
Warga berdatangan ke lokasi itu bukan hanya dari
kota Waisai, tetapi juga dari desa-desa di beberapa
kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Papua Barat.
“Saya sendiri berasal dari Pulau Waigeo, salah satu pulau
yang ada di kabupaten Raja Ampat,” kata Waromi (39
tahun).
Ia mengatakan berada di Waisai sejak seminggu
yang lalu. Waromi yang hanya seorang nelayan musim
itu tidak sendirian datang ke Ibukota Kabupaten, tetapi
ditemani 4 warga Pulau Waigeo. Tujuan mereka ke Waisai
hanya satu yaitu untuk menyaksikan langsung puncak
acara Sail Raja Ampat 2014 yang dibuka secara resmi
oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono,
sejumlah menteri, dan pejabat tinggi lainnya, termasuk
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr.
Marsetio.
Beberapa warga dari Kampung Kalyam Pulau
Salawati mengaku pada malam harinya pihaknya sengaja
menyiapkan berbagai aneka makanan buat dimakan di
pantai WTC. “Mama saya sengaja bikin banyak makanan
untuk bekal hari ini. Saya sangat menikmati, ini rekreasi
yang sempurna,” ujarnya. Apalagi, lanjutnya, “rangkaian
acara ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT
RI, ini kegiatan yang sangat menarik dan bersejarah bagi
masyarakat Raja Ampat,” katanya.
Sail Raja Ampat yang mengangkat tema
“Membangun Bahari Menuju Raja Ampat ke Pentas
Dunia” merupakan Sail Indonesia edisi ke-6. Sementara
lima edisi Sail Indonesia sebelumnya adalah Sail Bunaken
2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail
Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013.
Adapun tujuannya untuk menggali potensi wisata
alam yang dimiliki Raja Ampat sehingga mampu
menyedot angka kunjungan pariwisata ke lokasi tersebut.
Raja Ampat adalah sebuah destinasi wisata di Provinsi
Papua Barat yang memiliki keindahan alam yang sangat
Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014
19