topik utama
14
sangat efektif untuk memberikan tembakan ke sasaran di
permukaan laut. Di fregat klas Bung Tomo, meriam ini
ditempatkan pada sisi kanan dan kiri lambung kapal.
Amunisi yang digunakan mulai dari standar GAU-8
Avenger yang dilengkapi Armor-Piercing Incendiary (API),
High-Explosive Incendiary (HEI) and Armor-Piercing
Fin-Stabilized Discarding Sabot-Tracer (APFSDS-T).
Dengan mengganti laras dan beberapa komponen kunci,
dimungkinkan kanon DS 30 B untuk menembakkan
yang berisi 160 peluru. Secara keseluruhan, bobot kanon
termasuk dengan amunisi mencapai 1,2 ton.
Meski berbeda dengan model kanonclose in weapon
systems (CIWS), DS 30B juga dapat dikendalikan secara
otomatis dengan mengandalkan perangkat sensor
Radamec 2500 yang modulnya terpasang di atas anjungan.
Senjata DS 30B dapat dikendalikan secara hybrid, selain
dapat dikendalikan secara otomatis, kanon juga dapat
dioperasikan secara manual. Bagian samping DS 30B
Ilustrasi tembakan salvo rudal anti serangan udara Mica pada multi-sasaran.
proyetil kaliber 40 mm. Dalam versi lain, DS 30 dapat
ditambahkan teknologi Stabilized Integrated Gun Missile
Array (SIGMA), yakni integrasi dua rudal jinjing anti
serangan udara atau surface to air misiles man portable air
defence (SAM MANPADS) ada pangkal laras, diantaranya
pilihan rudal Starburst atau Mistral.
Daya gempur senjata ini cukup menggetarkan lawan.
Dengan jarak tembak maksimum 10 km, kanon dapat
mengumbar 650 proyektil dalam hitungan satu menit.
Kecepatan luncur proyektil mencapai 1.080 meter per
detik. Sudut elevasi vertikal laras maksimum 65 derajat
hingga -20 derajat. Amunisi ditempatkan dalam cartridge
terdapat kompartemen bagi juru tembak (gunner). Pola
operasi secara hybrid sudah barang tentu dapat bermanfaat
tatkala sistem elektronik pada kapal mengalami masalah.
Kalau kanon digunakan untuk mengantisipasi serangan
udara jarak pendek, rudal anti pesawat digunakan untuk
menghadang serangan udara jarak menengah. Aslinya,
kapal ini dipasang rudal Sea Wolf yang diluncurkan secara
vertikal. Setelah diakusisi Pemerintah Indonesia, TNI AL
menggantinya dengan rudal anti serangan udara terbaru
buatan MBDA Prancis, yaitu Mica. Rudal ini dirancang
untuk bisa dioperasikan dalam waktu singkat (rapid
reaction), mampu beroperasi di segala cuaca, dan mampu