Majalah Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014 | Page 14

topik utama 14 sangat efektif untuk memberikan tembakan ke sasaran di permukaan laut. Di fregat klas Bung Tomo, meriam ini ditempatkan pada sisi kanan dan kiri lambung kapal. Amunisi yang digunakan mulai dari standar GAU-8 Avenger yang dilengkapi Armor-Piercing Incendiary (API), High-Explosive Incendiary (HEI) and Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot-Tracer (APFSDS-T). Dengan mengganti laras dan beberapa komponen kunci, dimungkinkan kanon DS 30 B untuk menembakkan yang berisi 160 peluru. Secara keseluruhan, bobot kanon termasuk dengan amunisi mencapai 1,2 ton. Meski berbeda dengan model kanonclose in weapon systems (CIWS), DS 30B juga dapat dikendalikan secara otomatis dengan mengandalkan perangkat sensor Radamec 2500 yang modulnya terpasang di atas anjungan. Senjata DS 30B dapat dikendalikan secara hybrid, selain dapat dikendalikan secara otomatis, kanon juga dapat dioperasikan secara manual. Bagian samping DS 30B Ilustrasi tembakan salvo rudal anti serangan udara Mica pada multi-sasaran. proyetil kaliber 40 mm. Dalam versi lain, DS 30 dapat ditambahkan teknologi Stabilized Integrated Gun Missile Array (SIGMA), yakni integrasi dua rudal jinjing anti serangan udara atau surface to air misiles man portable air defence (SAM MANPADS) ada pangkal laras, diantaranya pilihan rudal Starburst atau Mistral. Daya gempur senjata ini cukup menggetarkan lawan. Dengan jarak tembak maksimum 10 km, kanon dapat mengumbar 650 proyektil dalam hitungan satu menit. Kecepatan luncur proyektil mencapai 1.080 meter per detik. Sudut elevasi vertikal laras maksimum 65 derajat hingga -20 derajat. Amunisi ditempatkan dalam cartridge terdapat kompartemen bagi juru tembak (gunner). Pola operasi secara hybrid sudah barang tentu dapat bermanfaat tatkala sistem elektronik pada kapal mengalami masalah. Kalau kanon digunakan untuk mengantisipasi serangan udara jarak pendek, rudal anti pesawat digunakan untuk menghadang serangan udara jarak menengah. Aslinya, kapal ini dipasang rudal Sea Wolf yang diluncurkan secara vertikal. Setelah diakusisi Pemerintah Indonesia, TNI AL menggantinya dengan rudal anti serangan udara terbaru buatan MBDA Prancis, yaitu Mica. Rudal ini dirancang untuk bisa dioperasikan dalam waktu singkat (rapid reaction), mampu beroperasi di segala cuaca, dan mampu