Majalah Cakrawala Edisi 422 Tahun 2014 | Page 13

T ahun 2014 yang merupakan tahun terakhir Renstra II, Indonesia mendapatkan tamĀ­ bahan tiga kapal tempur jenis fregat ringan buatan BAE Naval System, Inggris. Kapal tempur yang pabrikannya dilabeli dengan F2000 ini, sebelumnya dipesan Pemerintah Brunei Darussalam pada tahun 2001-2002 dan seharusnya masuk jajaran Angkatan Laut Brunei pada tahun 2007. Pada perkembangannya kerja sama kedua belah pihak tidak berjalan mulus, pemerintah Brunei memutus perjanjian dan menunjuk perusahaan Lurssen, Jerman untuk mencari pembeli baru. Pemerintah Indonesia membeli ketiga kapal itu dengan memodifikasi sistem persenjataannya dan diharapkan dapat beroperasi dalam kurun tahun 2014. TNI AL menamai ketiga fregat ringan ini masing-masing dengan nama KRI Bung Tomo357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman Harun-359. Ketiga kapal ini dijadikan satu klas yaitu fregat klas Bung Tomo. Ketiga kapal ini memiliki sistem senjata dan sistem sensor yang serupa dengan kapal-kapal kombatan TNI AL buatan Eropa Barat seperti fregat klas Van Speijk/klas Ahmad Yani, korvet klas Fatahillah, dan korvet klas Sigma/klas Diponegoro. Dengan demikian fregat klas Bung Tomo ini pada tataran operasionalnya dapat berintegrasi dengan unit-unit kombatan utama yang dimiliki TNI AL. Meskipun tahun pemĀ­ buatannya lebih tua dari kapal tempur teranyar TNI AL korvet klas Sigma, namun sistem sensor dan senjatanya selevel dengan KRI Diponegoro cs. Bahkan untuk senjata pertahanan udara, fregat klas Bung Tomo lebih unggul dari kapal-kapal perang TNI AL sebelumnya. Kapal berbobot mati 1.940 ton ini, diproy