Majalah Bewara Edisi Februari 2017 Majalah Bewara Edisi Februari 2017 | Page 5

Belum usai euphoria masyarakat dengan ‘ Tahun Baruan ’ , masyarakat secara nasional di hantui naiknya harga cabai yang meroket . Tak lebih dari dua minggu , harga cabai tembus pada Rp . 160.000 . Banyak pihak yang dirugikan akibat kenaikan harga cabai ini . Tidak terkecuali di Jawa Barat yang juga terkena imbasnya lantaran pasokan dan ketersediaan yang kian menipis . Di berbagai pasar tradisional terjadi kenaikan harga beberapa bahan pangan pokok termasuk juga cabai . Seperti dirasakan oleh Entin ( 45 ), pedagang cabai di Pasar Cihaurgeulis Kota Bandung . Menurutnya akibat naiknya harga cabai sejak akhir tahun 2016 hingga sekarang , membuat penjualan cabai menjadi sepi . Melambungnya harga cabai dikarenakan kurangnya pasokan akibat pengaruh cuaca . “ Setelah naik harga cabai , sekarang pembeli jadi sepi kalau pun ada yang belinya pun cuma sediki ” ujarnya saat ditemui Bewara di kios sayuran miliknya . Sambil membereskan tumpukan cabai di kiosnya Entin mengungkapkan , kenaikan harga ini membuat dirinya merugi karena berkurangnya pembeli . Kurangnya pembeli membuat cabai tidak laku dan menumpuk di kios menjadi busuk “ Sekarang cabai itu paling tahan cuma 1 hari uda busuk , kalau sudah begitu cabai terpaksa dibuang ” ungkapnya . Cepatnya pembusukan pada kondisi cabai sekarang menurut Entin , dipengaruhi oleh beberapa faktor cuaca dan juga hama menjadi faktor yang paling dominan . Tak jarang hama yang menyerang cabai membuat kualitas cabai menjadi jelek dan proses pembusukan semakin cepat , Selain itu Entin menambahkan , kurangnya pasokan dari pertani di sekitar Bandung membuat dirinya harus menambah modal untuk membeli cabai dari pengepul di luar Bandung bahkan Jawa Barat .” Biasanya cabai itu datang dari pengepul di sekitar Bandung , tapi sekarang sudah susah jadi pedagang harus beli cabai kepada pengepul dari luar Bandung harganya lebih mahal lagi ” ujarnya . Entin berharap adanya solusi dari pemerintah untuk menanggulangi melambungnya harga cabai di pasaran yang tak hanya merugikan konsumen juga para pedagang .” Kepada pemerintah saya berharap ada program atau langkah-langah yang bisa membuat harga cabai ini kembali stabil , agar kami sebagai pedagang tidak terus merugi ” katanya . Lain halnya dengan Lilis ( 57 ) seorang ibu rumah tangga yang mengaku walaupun harga cabai melambung tinggi dirinya tak bisa menghapuskan cabai dari daftar belanjanya . Hal itu karena selera anggota keluarganya yang menyukai cita rasa pedas .” Walaupun harga cabai saat ini mahal tapi tetep harus beli soalnya keluarga suka masakan yang pedes-pedes ”, ungkanya . Untuk mengatasai hal tersebut Lilis menyiasatinya , dengan mengurangi jumlah pembelian cabai dan menggantinya dengan bumbuk cabai instan .” Biasanya sehari bisa beli 2 sampai 3 kg tergantung banyaknya macam masakan , tapi karena mahal belinya jadi dikurangi diganti bubuk cabai ” ujarnya . Lilis berharap , harga cabai yang saat ini sudah melambung tinggi bisa cepat kembali ke harga yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat .” Harapanya harga cabai ini bisa segera mungkin kembali ke harga yang bisa dijangkau oleh semua masyarakat ” katanya . Tentu saja yang ini telah menyita banyak perhatian publik . Sebagai bahan atau kebutuhan sehari hari , kenaikan harga cabai ini memang akan menggerus daya beli dari masyarakat . Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat , Ineu Purwadewi Sundari , S . Sos , MM mengatakan bahwa hal ini bukan merupakan persoalan harga saja , namun hal ini juga akan berdampak pada yang lainnya . Mulai dari petani hingga konsumen yang merasakan langsung dampak kenaikan tersebut . Politisi dari PDI Perjuangan itu berharap , agar

mengenai persoalan kenaikan harga cabai ini hanya bersifat sementara saja . Dirinya menilai bahwa kenaikan harga cabai ini dikarenakan faktor dari cuaca yang sangat berpengaruh terhadap kualitas dari cabai itu sendiri . begitu pula dengan faktor pendistribusian juga . Selain itu , pada daerah yang mengalami surplus cabai sebaiknya mendistribusikan ke daerah yang kekurangan stok cabai . Ineu meminta , kepada Pemprov Jabar untuk melakukan langkah antisipatif dan memadai . Hal ini bertujuan agar kenaikan harga cabai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat ini menjadi kembali stabil . Peran dewan dinilai perlu untuk terus mendorong penanganan yang baik di setiap persoalan yang telah terjadi . Dalam memitigasi segala kemungkinan yang akan terjadi , pihaknya perlu kerja dari lembaga yang terkait . Tentunya lonjakan harga cabai yang tinggi ini semakin membuat masyarakat menjadi resah . Hal ini harus ditangani oleh pemerintah dengan serius . Parahnya lagi , kenaikan harga cabai ini sempat menembus angka hingga Rp 160.000 per kilogramnya . Banyak daerah yang mengeluh mengenai kenaikan harga cabai dan juga beberapa kebutuhan pokok yang tentu saja menambah beban hidup masyarakat . Di khawatirkan apabila kondisi seperti ini akan terus berjalan , maka akan menurunkan daya beli masyarakat yang akan berimbas kepada perekonomian . Pemerintah harus bisa menjaga stabilitas harga dari bahan pokok masyarakat .
Majalah BEWARA Edisi 15 | Februari 2017 5