METALLICA LIVE IN JAKARTA
“It’s been 20 years long since we play in
Jakarta”. Tulisan tersebut muncul sekitar
pertengahan bulan Juli pada website resmi
mereka, Metallica.com. Tentu saja hal itu
sangat mengagetkan banyak orang sekaligus membuat semua metalheads (sebutan
bagi para pecinta musik metal) senang.
Akhirnya setelah sekian lama, doa para
metalheads Indonesia dijawab. Setelah 20
tahun yang lalu, Metallica ‘membakar’ Jakarta (dalam arti yang sesunggunya) dan tidak sempat
menyelesaikan
konsernya
karena massa yang rusuh dan
terpaksa harus dihentikan,
legenda Trash Metal itu kembali ke Indonesia, menyelesaikan apa yang belum selesai sepenuhnya dan kembali
‘membakar’ Jakarta.
Jam 8 lewat lampu-lampu
kuning yang menyorot ke
arah penonton padam. Stadion Utama Gelora Bung Karno
(SUGBK) gelap. Penonton
yang telah tiba sejak pagi di
SUGBK (bahkan mungkin ada yang sampai
menginap) berbaris di pintu masuk yang belum dibuka. Puncaknya adalah pukul setengah lima antrian semakin ‘menggila’ dengan berteriak minta dibukakan pintu masuk.
Akhirnya pukul 5 sore lebih, pintu dibuka.
Petugas dan panitia tidak dapat menahan
serbuan penonton yang berlarian ke dalam
SUGBK untuk mendapatkan tempat yang
paling nyaman untuk menonton. Hampir 2
jam lebih penonton berdiri di depan stage
sampai akhirnya konser dibuka oleh Seringai
yang menjadi band pambuka pada malam
itu. Pihak Metallica secara khusus meminta
Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013
agar Seringai yang menjadi band pembuka konser mereka. Suatu kebanggaan bagi
Seringai sendiri dan khususnya Indonesia.
Seringai juga mengajak beberapa musisi
untuk naik panggung bersama. Seperti Raisa yang menyanyikan lagu Indonesia Raya,
Eben dari Burgerkill dengan lagu Dilarang
di Bandung, serta Aji dari Down for Life dan
Stevie Item dari Dead Squad membawakan
cover lagu Ace of Spades dari Motorhead.
KIRK HAMMET DAN JAMES HETFIELD
Dinamit Duo
Sekitar satu jam sejak penampilan dari band
pembuka, lampu-lampu mulai dimatikan.
Terdengar music score film The Good, The
Bad, and The Ugly, “The Ectacy of Gold”
ciptaan composer Ennio Morricone dimainkan. Sejak pertengahan tahun 1980-an,
Metallica selalu membuka konsernya dengan musik ini. Ditampilkan pula cuplikan
dari film tersebut yang terlihat di layar sisi
kiri dan kanan stage. Penonton sing along
sepanjang musik dimainkan. Begitu lagu
berakhir, teriakan penonton semakin keras.
Tidak lama, lampu dinyalakan dan munc