Majalah AKSI Edisi 1 No.2 / 2013 | Page 68

juan untuk meningkatkan kematangan estetik dan artistik. Kritik Seni Ilmiah Kritik ini biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, menampilkan data secara tepat, dengan analisa, interpretasi, dan penilaian yang bertanggung jawab. Kritik Seni Populer Biasanya dikerjakann oleh orang awam yang tidak pernah mengambil spesalisasi atau tidak punya keahlian dalam bidang seni. Dalam arti kritik ini diperuntukkan bagi konsumsi massa. Pada dasarnya kritik seni adalah meneliti sesuatu pada karya seni yang dimaksud, menggaris bawahi hal yang tersirat dibanding yang sekedar tersurat sekaligus memberikan pengertian makna baru sebagai premise dari karya seni itu sendiri. Dalam hal ini, penikmat karya seni belum dapat menangkap sejauh serta sejeli kritikus. Kritikus dalam hal ini di Indonesia pada umumnya bukan memberikan pandangan atau kajian yang lebih mendalam dari orang awam tetapi lebih cenderung memberikan penilaian sebagai baik atau buruknya satu karya seni, supaya masyarakat bisa menilai lebih dan positif terhadap kritikus tersebut, dan juga menghakimi karya seni tadi. Hal ini merupakan kesalahan fatal dan sangat mendasar. Kritik seharusnya disesuaikan dengan porsinya. Jika memang karya tersebut sungguh buruk atau tidak memenuhi kualifikasi dalam unsur estetika apapun, kritikus harus mampu mengungkapkan hal tersebut dengan bahasa yang tegas namun juga ada unsur membangun, agar kritik yang diberikan dapat berguna bagi seniman tersebut. Hard feeling atau sakit hati akibat kritik pasti pernah dirasakan siapapun, agar kritik tersebut dapat diterima, kritikus harus bisa bermain - main dengan kata, sehingga maksud yang ingin disampaikan dalam kritik bisa tercapai. Kritik memang tidak harus membangun, namun jika tidak membangun untuk apa ada kritik. Tidak mungkin kritik, khususnya kritik seni digunakan hanya sebagai senjata untuk menjatuhkan karya seseorang. Apalagi dalam ranah seni, ranah dimana baik dan benar bisa dilihat dari sudut pandang dan persepsi yang berbeda, tergantung individu yang melihat, mendengar, membaca, merasakan, dan menilai. Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013 Substansi dari kritik juga bergantung dari pengalaman dan latar belakang kritikus itu sendiri. Kritik terhadap suatu film dari sudut pandang penonton awam, mahasiswa film, cameraman, atau mahasiswa sastra tentu berbeda - beda. Misalnya, penonton awam akan merasa bingung setelah menonton film “Inception” atau merasa senang cukup dengan melihat penampilan Joseph Gordon - Levitt dalam film tersebut. Sedankan, menurut mahasiswa film, tentu film ini memiliki daya tarik spesial dengan alur cerita dan bagaimana film ini ditampilkan. Menurut cameraman atau juru kamera, bisa saja film ini menyuguhkan suatu tampilan dengan camera work yang baik dibeberapa scene dan biasa saja untuk scene tertentu, dan terakhir kritik yang berbeda tentu diungkapkan oleh mahasiswa sastra yang lebih menilik tentang pemilihan kata dan bagaimana dalam beberapa scene, diksi dalam terjemahan yang ditampilkan kurang baik. Penilaian yang dilontarkan tersebut, menurut penulis, adalah kritik. Sudut pandang yang digunakan berbeda - beda, sekali lagi tergantung pada kritikus itu sendiri. Contoh kasus, tidak ada penciptaan gambar-gambar Metafora. Tapi jelas ada aspek yang sama pada kritik - kritik diatas, yakni to praise (memuji), fault - finding (mencari kesalahan), to judge (menilai), dan to compare (membandingkan). Sesuai dengan defini kritik oleh Gayley dan Scoot dalam Liaw Yock Fang (1970). Walau begitu, tetap ada aspek yang dirasa kurang sesuai menurut hemat penulis. Aspek fault - finding sebenarnya bukanlah aspek yang menjadi tujuan. Tentu bukanlah hal yang menjadi kriteria bagi kritikus untuk dengan sengaja mencari - cari kesalahan. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah aspek mengapresiasi (to appreciate). Dengan aspek apresiasi, kritikus bisa mementukan apakah kritik yang ia berikan adalah kekurangan atau kelebihan dari film atau produk seni lainnya. http://kiossahabatbaru.blogspot. com/2012/05/jenis-kritik-seni.html Jadi, penulis yang sebagai praktisi aktif di bidang perfilman memandang perlu ada telaah serta kritik terutama terhadap produksi film-film Layar Lebar belakangan ini. Katakanlah dalam kurun waktu 7 tahun terhitung mundur, berarti film-film produksi antara tahun 2005 sampai tahun 20012. Dimana hamper dapat dikatakan dalam penciptaan gambar atau visual hanya melulu menampilkan gambar-gambar apa yang menjadi tuntutan peristiwa dari cerita ansich yang dimaksud. Sedang gambar-gambar yang mempunyai kedalam makna serta persepsi jarang ditampilkan bahkan dapat dikatakan hamper tidak ada sama sekali. Jawaban sederhananya yang penulis dapatkan sewaktu melaksanakan riset lapangan, adalah: ini kan produksi kejar-tayang, sehingga tidak cukup waktu untuk membuat atau menciptakan gambar-gambar penuh makna dalam Metafora. Sudah bisa memenuhi gambar dari tuntutan scenario saja sudah bersyukur, tidak terpikirkan untukmembuat sesuatu yang lebih rumit dalam penciptaannya. Sehingga banyak film Layar Lebar yang sekedar menampilkan gambar-gambar biasa pada umumnya. Jika kita bandingkan dengan film-film Layar Lebar produksi tahun 80 an, dekade zaman alm. Syuman Jaya, alm. Om Steve juga alm. Ami Priono maupun alm. Mochtar Sumodimejo mereka selalu mencoba menciptakan gambar-gambar ??rV?V????6W'F?V?F?????GR?WFf?&??FgF"7V?&W#????BB???rrr???"?R?B?B????2????f?Wr?#???&?F???6V????V?vV?&?v???W7FWF???6V????F???6V?&?FV???V?'V?F????&????W6V???FW&?FR??6?F&??Vw&?6V?F?&???p?F??&???V??W&???R6?&???V???6??6GRV??V&&??F??W'GV??V??FRF??F????GR???V?6?F6??F?V??BFRV???F???V?V?R??W7G'P??&?F??W2???F?F?F?6V???vvF?F??F&Wf?WrFRV?6?FV?F?rW'GV??V??W6V???FW'FV?GR?6V&v?6??F?????@??W6V????WF?&???V?????6?F?v&??7F??F????6V?G&F&?v??r?&?r?Vv??VG'V??v?&?r?&????r??W&??6??rF??&V&W&?W6V????V?????r6B???7VF?6??F???GW6Vv??F??V?F???R????GV????rFW'V?F??r??p??V??V&&??F?F?&?6&W'F????????W6V???FW'6V'WBF??&V???F?F?FW'GV?2?6V??RF??????&W&F6&????&?f?66?6W'FF?F??VvFW'GV?2F&??&?F??6V????'VF??V?V?2&V?V??v??V??F??V&?6???r&???6V???vv&v???&?6?&?&?F??W2?F?"?V??V?GV?6??&?F??6V??????r?W7G'R??WB?V?W7F&????W6V???GR6V?F?&???vW&??r???F&F??2?6??????4??c???