O L E H R I Z K Y I C H R A M S YA H
Pernahkah kalian mengalami kegagalan
mengabadikan sebuah momen yang hanya berlangung sekejap dan semua itu
disebabkan hanya karena miss focus atau
gambar tidak fokus? Semoga saja tidak
pernah, namun bagi yang pernah mengalaminya, kali ini AKSI akan sedikit membahas
sebuah kamera compact dengan teknologi
revolusioner yang dapat membantu mengatasi hal tersebut.
LIGHTFIELD CAMERA
Lytro Camera menggunakan
teknologi lensa dan sensor khusus
yang mampu menangkap seluruh
bidang cahaya didalam suatu
scene, lalu menyimpannya sebagai
data yang dapat diatur setelah
proses pengambilan gambar.
Lytro Camera merupakan kamera dengan
teknologi yang memiliki kemampuan untuk mengubah fokus gambar, setelah gambar diambil. Berlawanan dengan cara kerja
kamera pada umumnya, dimana pengguna
perlu mengatur fokus lensa terlebih dahulu
sebelum mengambil gambar. Keunggulan
ini membuat pengguna Lytro Camera tidak
perlu takut momen yang hanya berlangsung
sekejap mata gagal diabadikan. Ambil saja
dahulu gambar sebanyak-banyaknya, baru
kemudian atur bagian mana yang akan difokuskan. Bagaimana cara kamera ini melakukannya?
Lytro Camera menyediakan 2 mode
pengambilan gambar yang berbeda fungsi
satu dengan lainnya. Mode pertama adalah
Everyday Mode. Pada mode ini, pengambilan gambar dapat dilakukan secara instan
dengan menekan tombol shutter untuk
dengan cepat mengabadikan momen. Karena kamera ini tidak memerlukan pengaturan fokus sebelum pengambilan gambar,
maka objek apapun yang dipilih bisa tetap
tajam, karena dapat difokus ulang kemudian setelah gambar diambil.
Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013
CHANGE FOCUS
Memungkinkan mengubah fokus
setelah pengambilan gambar
Mode lainnya ialah Creative Mode. Mode
pengambilan gambar ini memberikan kemampuan kepada penggunanya untuk
mengendalikan blur secara spesifik pada
gambar, dengan menyentuh preview gambar pada bidang touchscreen atau me-refokus kembali gambar yang baru saja kita
abadikan.
Lytro Camera juga memililki kemampuan
untuk menangkap gambar dengan minimum shutter speed 1/250 dan jarak ISO
mulai dari 80-3200. Selain itu, Lytro Camera
memberikan fasilitas interactive filter yang
mempermudah pengguna dalam menggunakan filter efek untuk mempercantik gambar.
Meskipun kamera ini merupakan kamera
foto namun dalam perkembangannya tidak
menutup kemungkinan kamera video dapat mengadopsi teknologi serupa dimasa
mendatang. Namun sudah siapkah kita
menerima teknologi ini? karena ketika teknologi ini sudah semakin disempurnakan
dan dapat diterapkan pada kamera video, tentunya akan memberikan dampak
pula dalam sebuah produksi film, misalkan
saja pada peran seorang asisten kamera
satu. Teknologi akan selalu berkembang
dan berusaha sebaik mungkin memberikan kenyamanan kepada kita. Untuk dapat
mengimbanginya, maka cara berpikir dan
kreatifitas kita haruslah selangkah atau bahkan 7 langkah lebih maju lagi dari perkembangan teknologi itu sendiri.
Majalah AKSI | 44
Photos courtesy of LYTRO & HTC
Lensa yang digunakan dalam kamera ini
berkemampuan untuk melakukan 8x perbesaran optis dengan aperture f.2 secara
konstan. Di dalam kamera ini juga terdapat
Microlens array yang digabungkan bersama sensor digital untuk menangkap warna, intensitas, dan arah cahaya. Dengan
teknologi ini, Lytro Camera diklaim mampu
menangkap 11 juta berkas cahaya. Seluruh
berkas cahaya tersebut kemudian di proses pada Light-Field Engine lalu ditampilkan
pada touchscreen.