Majalah AKSI Edisi 1 No.2 / 2013 | Page 44

O L E H R I Z K Y I C H R A M S YA H Pernahkah kalian mengalami kegagalan mengabadikan sebuah momen yang hanya berlangung sekejap dan semua itu disebabkan hanya karena miss focus atau gambar tidak fokus? Semoga saja tidak pernah, namun bagi yang pernah mengalaminya, kali ini AKSI akan sedikit membahas sebuah kamera compact dengan teknologi revolusioner yang dapat membantu mengatasi hal tersebut. LIGHTFIELD CAMERA Lytro Camera menggunakan teknologi lensa dan sensor khusus yang mampu menangkap seluruh bidang cahaya didalam suatu scene, lalu menyimpannya sebagai data yang dapat diatur setelah proses pengambilan gambar. Lytro Camera merupakan kamera dengan teknologi yang memiliki kemampuan untuk mengubah fokus gambar, setelah gambar diambil. Berlawanan dengan cara kerja kamera pada umumnya, dimana pengguna perlu mengatur fokus lensa terlebih dahulu sebelum mengambil gambar. Keunggulan ini membuat pengguna Lytro Camera tidak perlu takut momen yang hanya berlangsung sekejap mata gagal diabadikan. Ambil saja dahulu gambar sebanyak-banyaknya, baru kemudian atur bagian mana yang akan difokuskan. Bagaimana cara kamera ini melakukannya? Lytro Camera menyediakan 2 mode pengambilan gambar yang berbeda fungsi satu dengan lainnya. Mode pertama adalah Everyday Mode. Pada mode ini, pengambilan gambar dapat dilakukan secara instan dengan menekan tombol shutter untuk dengan cepat mengabadikan momen. Karena kamera ini tidak memerlukan pengaturan fokus sebelum pengambilan gambar, maka objek apapun yang dipilih bisa tetap tajam, karena dapat difokus ulang kemudian setelah gambar diambil. Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013 CHANGE FOCUS Memungkinkan mengubah fokus setelah pengambilan gambar Mode lainnya ialah Creative Mode. Mode pengambilan gambar ini memberikan kemampuan kepada penggunanya untuk mengendalikan blur secara spesifik pada gambar, dengan menyentuh preview gambar pada bidang touchscreen atau me-refokus kembali gambar yang baru saja kita abadikan. Lytro Camera juga memililki kemampuan untuk menangkap gambar dengan minimum shutter speed 1/250 dan jarak ISO mulai dari 80-3200. Selain itu, Lytro Camera memberikan fasilitas interactive filter yang mempermudah pengguna dalam menggunakan filter efek untuk mempercantik gambar. Meskipun kamera ini merupakan kamera foto namun dalam perkembangannya tidak menutup kemungkinan kamera video dapat mengadopsi teknologi serupa dimasa mendatang. Namun sudah siapkah kita menerima teknologi ini? karena ketika teknologi ini sudah semakin disempurnakan dan dapat diterapkan pada kamera video, tentunya akan memberikan dampak pula dalam sebuah produksi film, misalkan saja pada peran seorang asisten kamera satu. Teknologi akan selalu berkembang dan berusaha sebaik mungkin memberikan kenyamanan kepada kita. Untuk dapat mengimbanginya, maka cara berpikir dan kreatifitas kita haruslah selangkah atau bahkan 7 langkah lebih maju lagi dari perkembangan teknologi itu sendiri. Majalah AKSI | 44 Photos courtesy of LYTRO & HTC Lensa yang digunakan dalam kamera ini berkemampuan untuk melakukan 8x perbesaran optis dengan aperture f.2 secara konstan. Di dalam kamera ini juga terdapat Microlens array yang digabungkan bersama sensor digital untuk menangkap warna, intensitas, dan arah cahaya. Dengan teknologi ini, Lytro Camera diklaim mampu menangkap 11 juta berkas cahaya. Seluruh berkas cahaya tersebut kemudian di proses pada Light-Field Engine lalu ditampilkan pada touchscreen.