Majalah AKSI Edisi 1 No.2 / 2013 | Page 43

BUNRAKU beritahukan hal yang sebenarnya. Osato sendiri malah terkejut dengan tuduhan yang dilontarkan terhadapnya. Perempuan itu menjelaskan bahwa dia memang terus keluar rumah. Namun tujuannya adalah untuk mengajukan doa permohonan kepada Kanzeon, Dewi Welas-Asih yang bertempat di kuil Tsubosaka, agar penglihatan suaminya dipulihkan. Sawaichi akhirnya malah terharu akan pengabdian istrinya dan setuju untuk pergi dengannya ke kuil Tsubosaka untuk menjalani pertobatan. Sawaichi tiba di kuil dengan bimbingan Osato, yang lalu meninggalkan suaminya di sana agar dia berpuasa selama tiga hari. Diingatkannya agar suaminya itu tidak bergerak-gerak karena bisa jatuh ke bawah ke lembah yang berbahaya. Namun, Sawaichi yang diam-diam telah bertekad untuk bunuh diri guna membebaskan Osato dari berbagai kekuatiran dan kesusahan, malah menerjunkan diri ke dalam lembah. Osato merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan menakutkan telah terjadi pada suaminya. Bergegas dia kembali ke titik di mana dia meninggalkan suaminya sebelumnya. Lalu mengarahkan pandangannya ke bawah lembah di mana terlihat olehnya tubuh suaminya terbujur di bawah, sudah tewas. Dalam keputusasaan, Osato pun meloncat terjun juga hingga tewas. Kanzeon merasa begitu senang dengan kesetiaan pasangan tersebut serta pengabdian mereka. Sehingga dengan penuh kasih sayang berkenan menghidupkan mereka kembali dan memulihkan penglihatan Sawaichi. Majalah AKSI | 43 Pemain Bunraku Pemimpin pemain boneka Osato adalah Yoshida Kazuo. Ia lahir tahun 1947 dan ia berumur 20 ketika ia dilatih oleh Yoshida Bunjyaku. Setahun kemudian ia sudah memainkan debut pertamanya di Osaka. Pada pertunjukan Bunraku ini, Yoshida Kazuo akan memainkan peran wanita Osato. Namun biasanya ia memainkan peran laki-laki yang gagah dan berani. Pemain boneka yang memainkan tokoh Sawaichi adalah Yoshida Tamame. Ia lahir pada tahun 1953 dan sejak tahun 1968 ia berada dibawah bimbingan Yoshida Tamao dan mendapat nama Tamame. Ia memulai debutnya setahun kemudian di teater Asahi, Osaka. Yoshida Tamame ingin menjadi pemain Bunraku, ketika ia sedang bekerja paruh waktu di sebuah pementasan Bunraku. Saat itu ia masih berada di sekolah menengah. Workshop Bunraku Sebelum mengadakan pertunjukkan di Gedung Kesenian Jakarta, para pemain Bunraku juga mengadakan workshop di Gedung Rektorat Institut Kesenian Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh para dosen, mahasiswa dari Institut Kesenian Jakarta, dan beberapa tamu undangan. Acara tersebut dibuka dengan nar ]?[?[XZ[??[Z\?[?X[??Y[??[\??[?\H?[???HY\?Z?H[[H?[??Z?H[?\H?Z?H[]X[??Y\?Z?B?XZ[??[??H?[?H?Y?HXZ?\??[??Y?Z[X[?B??\?Z?\?\?Z??]X\?X\?K][ZH\?H[?Z?[?Z??XH?[XZ?K?[?]H?[XZ?K?XH]?\?K?[?]H]?\?K?Z?Z?[??[?Z??[Z[??]H[?Z??]X\???X[???\??YK?X\?B??X[??Z\?[?[??Z?[Z\?[?[??\??YKX?YK???][Z]KXYZ?[??????[?Z?\?B?[[???\\?HX[???YZ\?X?]?[???X?[[[?XK[[??[[H\?[??Z??[???[??Z?HYH ??[??\?[XK][XHY\?Z?HY[?[??Z??[??[?\???Z?H?[??Z?H[???[???H?Y?X[?X?Y?X[?[[HX?Z??Z?H?[??Z?K?[?Y\?Z?H[?Y[??[\??[???Y?Z[X[?HY[???\?Z??[???Z?H\??X?] ??\?HY[???\?Z??[???Z?H?[??Z?K??X?[?\??XH?[??]?[]?\?[?HX?]Z?[???Z??\Z?[?\?H?]Y?H[[??XK?[??\??X]K[?Z?Y[??YH?[?[??[???\?Z??Z?HX?]Z?[??Z?H?\?[??X?Z?LZ[??X?[[HXHY[??YH[???\?Z[??[??[??Z?HX[??X?]Z?[?[?Z??[?[??[???\?Z?[??[?Y[??YH[[??[???\?Z??Z?Z ?Y[?[?[??[??[?[??Y[Z MHZ[???][ZY[??YH[[???[???\?Z??[?[?XHZ?[?Y[??YH[[???[??Z?H?][]\?Y\?XK???][Z]KXYZ?[??\?H[?XH?]?X???\?B?[?XH?]?X?[?[\Z?Y\ ?\?[?B??[??[?[??[??[??][?\?\?[?[??[?Z?\??X[??][]\?Y\X[??Z?[[?B??Z\?H[XZ[??[??Z?H[??Y?Z[X[?B?Y\?Z?H\?[XH?[H\?\?Z?[?Z?\??[???H[?XH?[??Z?K??X?[?XZ?[?Y[??]?X???Z?HY[??YH?Y?X[?\?H?[??Z?HY[Z?[???[[??]?H[??\?[?H?[??Z?HY[Z??[Z?]H?\?[?X[?\?XHH?\[??X[??X\?ZZ??\?[???HX\?H?Z?\?[??X?\?B??????[?H[?]]\[??[?[X?Y?X[??[?\?HX]H\?H?Y]X[??\[???]?[?H??^X[?B??Y\?H ?H??????\? ? L??