Majalah AKSI Edisi 1 No.2 / 2013 | Page 27

Alice Guy-Blaché interview with Pamela Green by Bawuk Respati ri, karena kalau mereka percaya kamu, maka mereka akan percaya pada proyeknya. Kickstarter adalah masa depan. Membuat film sekarang adalah hal yang cukup sulit dan mencoba untuk keluar ke publik dan mencari dukungan adalah cara yang efektif, karena kamu tidak bisa sendirian dan kamu perlu suporter, seperti kamu sendiri, untuk membantu cerita semacam ini yang cukup sulit untuk diceritakan. BR: Saya telah menjadi suporter dari proyek ini sejak awal mula kampanyenya, dan untuk beberapa waktu, kampanyenya berjalan lambat. Apakah anda pernah khawatir kalau kampanyenya tidak akan berhasil? PG: Iya, kami masih tidak percaya, kami masih berusaha memulihkan diri. Bahkan kami pikir semuanya tidak terjadi. Jadi, kami sangat senang. Kami dulu sempat takut. Setiap hari perlu ada game plan baru. Ini seperti berada di medan perang, di mana kamu punya peta dan harus melihat situasinya dan berpikir bagaimana mencari jalan untuk menyerang. [tertawa] Jadi, thank God, kami berhasil. Kami sangat bersyukur. Dan mungkin kami tidak akan melakukan kampanye seperti itu lagi dalam waktu dekat, karena untuk berpikir ke sana saja sudah terasa menakutkan, jadi kamu harus gigih, konsisten, dan punya tekad kuat. Semua harus direncanakan, karena kamu tidak akan didanai begitu saja. Majalah AKSI | 27 BR: Namun, jumlah donasinya mulai bertambah dengan cepat di akhir-akhir kampanyenya. Cukup menakjubkan. Apakah ada hal berbeda yang dilakukan jika dibandingkan dengan di awal, atau memang kampanye Kickstarter biasanya begitu? PG: Sepertinya kami mendapat lebih banyak followers seiring waktu berjalan. Semakin banyak yang menyebarkan proyek ini ke dunia luar. Kami juga mendapat press, jadi semakin banyak orang yang tahu tentang kami. Upworthy memajang proyek kami di situs mereka, dan itu sangat membantu. Kalau kamu menggabungkan elemen-elemen ini, pasti akhirnya akan berkembang. Tapi ya, lagi-lagi, ini juga cukup ajaib. Tidak ada rencana. Tidaaaak ada rencana. Semuanya adalah kerja keras dan tekad kuat. BR: Ada Robert Redford sebagai produser eksekutif dan Jodie Foster sebagai narator dalam film ini. Mereka adalah nama besar yang keren. Bagaimana ceritanya sampai mereka bisa bergabung? PG: Robert Redford, saya dan partner saya, Jarik, sudah pernah bekerja bersama di tiga filmnya. Kami membuat opening dan credits untuk filmnya. Dan selama bertahun-tahun bekerja dengannya, kami membangun hubungan yang baik. Ini tidak terjadi begitu saja, kamu harus membangun hubungan dan kepercayaan. Kami mendiskusikan proyek ini dengannya, dan dia adalah salah satu orang yang mau mendukung Alice se- jak awal, jadi kami menyaluti beliau. Jodie Foster adalah seseorang yang kami kontak, kami tidak perlu berpikir panjang. Kami sungguh sangat beruntung. BR: Karena saya adalah seorang suporter, saya akan mendapatkan digital download filmnya sebagai timbal balik. Nah, bagi mereka yang bukan suporter, tapi tertarik dengan film ini, kapan dan di mana mereka bisa melihat film ini? PG: Kami sedang dalam proses mengerjakan filmnya secepat mungkin. Mungkin akan selesai di akhir 2014. Mungkin. Mungkin juga lebih lama. Tapi kalau orang ingin melihat film ini, and mereka berada di tempat-tempat yang sulit dijangkau, mungkin kami akan menggunakan tugg.com, yaitu sebuah layanan yang bagus untuk mengumpulkan orang lalu menayangkan filmnya. Yang bisa dilakukan sekarang itu ya follow kami di Twitter dan Facebook dan BeNaturalTheMovie.com. BR: Menurut pengamatan saya, film ini adalah sebuah usaha anda, mungkin bukan untuk “mengubah” sejarah, tapi lebih kepada membuka sejarah dan membuatnya lebih terang, untuk wanita khususnya, jadi seseorang seperti Alice bisa diapresiasi bersama dengan nama-nama lain (kebetulan kebanyakan pria) yang sudah banyak kita ketahui. Menurut anda, apakah sejarawan dan dosen film di manapun harus mulai memberikan kredit yang pan- Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013