Laporan Tahunan Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
PEMBUATAN ANALISA POTENSI ENERGI SURYA DI INDONESIA
28
PENDAHULUAN Latar Belakang
Matahari adalah sumber energi utama bagi bumi dan lingkungannya. Melalui energi yang dipancarkan, matahari berperan sebagai pengendali iklim yang sangat penting yaitu menggerakkan udara( sirkulasi atmosfer) dan arus laut( sirkulasi lautan) serta berperan penting bagi proses fotosintesis dalam biosfer. Cuaca dan iklim terbentuk ketika permukaan bumi baik daratan maupun lautan menyerap energi matahari, kemudian akan mengaktifkan molekul gas-gas atmosfer sehingga terjadi cuaca. Sehingga iklim merupakan suatu manisfestasi bagaimana radiasi matahari diserap, didistribusikan kembali ke atmosfer, daratan dan lautan dan kemudian diradiasikan kembali ke angkasa. Adanya keterkaitan yang erat antara iklim dan radiasi matahari, memungkinkan kita untuk mengestimasi besarnya radiasi matahari berdasarkan data-data iklim.
Indonesia secara geografis terletak pada wilayah khatulistiwa yang memungkinkan sepanjang tahun menerima sinar matahari sehingga kaya akan energi surya. Karena luasnya wilayah dan perbedaan tofografi, maka tentu setiap daerah menerima energi surya berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut diperlukan informasi secara spasial tentang potensi-potensi energi surya dalam suatu daerah guna mengetahui daerah mana saja yang mempunyai potensi energi surya maksimal. Dengan memanfaatkan data intensitas radiasi, suhu dan unsur iklim lainnya, dapat dilakukan pendekatan pemetaan untuk menghasilkan peta potensi radiasi surya. Peta ini akan sangat bermanfaat bagi sektor dalam memutuskan pemanfaatan energi surya sebagai energi alternatif bagi masyarakat di wilayah tertentu.
Menipisnya cadangan energi fosil di Indonesia dan kenyataan yang harus kita terima bahwa pemakaian energi berbahan dasar fosil telah menjadi salah satu penyebab kelangkaan energi, maka sudah saatnya menggalakkan pengembangan energi terbarukan yang dimiliki. Indonesia memiliki potensi energi dan cadangan energi terbarukan yang besar, seperti tenaga matahari, panas bumi, dan air termasuk juga lautan.
Tujuan
1. Memberi informasi tentang potensi energi surya harian di wilayah Indonesia.
2. Pembuatan atlas peta potensi energi surya di Indonesia diharapkan dapat memberi informasi kepada instansi terkait dan masyarakat lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan serta sebagai bahan untuk menentukan keputusan yang penting.
METODOLOGI DAN RUANG LINGKUP
1. Pengumpulan data lama penyinaran matahari, suhu udara minimum, suhu udara maksimum dan kelembaban udara dari semua UPT BMKG beserta data koordinat UPT.
2. Kalkulasi rata-rata harian lama penyinaran matahari, suhu udara minimum, suhu udara maksimum dan kelembaban udara pada masing-masing UPT BMKG.
3. Kalkulasi lama penyinaran maksimal berdasarkan posisi garis lintang masingmasing UPT.
Bidang Informasi Perubahan Iklim