Laporan Tahunan Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
KESIMPULAN
Pertanian sebagai sektor yang paling sensitif terhadap perubahan iklim sehingga kebijakan adaptasi terhadap perubahan iklim sangat penting untuk dilakukan. Kegiatan dynamical downscaling data global menjadi data regional menghasilkan proyeksi kondisi iklim yaitu dalam kegiatan ini suhu dan curah hujan di masa mendatang( near future) periode tahun 2032-2046. Proyeksi curah hujan dan suhu udara tersebut menggambarkan kondisi rata-rata curah hujan dan suhu udara di masa mendatang sebagai rekomendasi untuk pengambilan kebijakan mengenai adaptasi perubahan iklim pada sektor yang terkait.
Berdasarkan hasil dynamical downscaling di Kabupaten Cirebon, Sumedang, Mojokerto, Lamongan dan Jeneponto untuk parameter iklim curah hujan dan suhu udara( rata-rata, maksimum dan minimum) pada periode near future dibandingkan periode current menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata tahunan curah hujan dan suhu di Kabupaten Cirebon. Peningkatan curah hujan rata-rata tahunan terjadi di sebagian kecil wilayah kabupaten Sumedang sedangkan peningkatan suhu terjadi di wilayah daratan rendah, sebagian wilayah kabupaten Sumedang tidak mengalami perubahan suhu.
Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan suhu dan curah hujan pada periode near future dibandingkan periode current, sedangkan kabupaten Lamongan mengalami penurunan curah hujan di wilayah bagian selatan dan mengalami peningkatan suhu di seluruh wilayahnya. Curah hujan di kabupaten Jeneponto tidak terlalu menunjukkan perubahan sedangkan suhu mengalami peningkatan diseluruh wilayah Jeneponto.
Metode perhitungan Indeks iklim untuk asuransi pertanian dalam kajian kegiatan ini terdapat dua metode yaitu berdasarkan analisis historical burn kejadian kekeringan dan berdasarkan hubungan antara curah hujan dengan data produksi tanaman padi. Indeks iklim yang dihasilkan merupakan nilai yang dihasilkan berdasarkan hasil perhitungan empiris yang tergantung pada ketersediaan data curah hujan dan data dukung.
REKOMENDASI
Hasil Dynamical Downscaling data curah hujan dan suhu udara yang telah dilakukan masih membutuhkan validasi dan koreksi bias dengan data observasi, sehingga hasil proyeksi yang dihasilkan lebih mendekati kondisi topografi dan lokal wilayah yang dikaji.
27
Kajian indeks iklim untuk asuransi pertanian dalam kegiatan ini masih membutuhkan adanya observasi kondisi lapang di wilayah kajian, kurangnya data dukung seperti data kekeringan yang tercatat dan data curah hujan menjadi kendala dalam menghitung indeks iklim. Pengembangan produk asuransi pertanian berbasis indeks iklim sangat mempertimbangkan variabilitas iklim lokal dan kondisi sosial budaya masyarakat petani setempat. Dalam pelaksanaan asuransi pertanian berbasis indeks iklim BMKG tidak dapat sendiri melakukan penentuan besaran indeks iklim, sangat memerlukan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga lain seperti kementrian pertanian( Litbang Kementan, Dirjen pendanaan asuransi pertanian dan dinas pertanian daerah / propinsi), kementrian keuangan, perusahaan asuransi dan kelompok tani sendiri.
Bidang Informasi Perubahan Iklim