Laporan Tahunan Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan produk informasi tentang tingkat keterpaparan perubahan iklim terhadap tanaman padi dari kondisi klimatologis di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Output: Output kegiatan adalah Peta keterpaparan perubahan iklim terhadap tanaman padi di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah, yang memuat informasi tingkat keterpaparan komoditas padi terhadap perubahan iklim. Tingkat keterpaparan perubahan iklim terhadap tanaman padi pada kegiatan ini dilihat dari faktor klimatologis. Peta ditampilkan dalam bentuk buku atlas.
Metodologi Dalam kegiatan Pembuatan Peta Keterpaparan Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian di Jawa Timur dan SulSelBarTengah, terdapat dua jenis input data yaitu data iklim dan data tanah( topografi dan fisik tanah).
Data iklim yang digunakan adalah data curah hujan bulanan, suhu rata-rata bulanan dan kelembaban relatif bulanan( RH). Data curah hujan bulanan berasal dari pengukuran 250 titik pengamatan pos hujan, stasiun BMKG dan SMPK, data suhu rata-rata dan curah hujan berasal dari pengukuran 28 titik pengamatan stasiun BMKG dan SMPK di empat provinsi( Jatim dan SulSelBarTengah) yang mempunyai series data 1991-2010. Data iklim juga dilengkapi dengan metadata berupa koordinat titik pengamatan dan elevasinya. Data Iklim berasal dari Pusat Data Base dan Pusat Iklim, Agroklimat dan Iklim Maritim.
Karena keterbatasan jumlah titik pengamatan suhu rata-rata, di setiap titik pengamatan hujan, suhu udara diestimasi dari ketinggian tempat( elevasi) di atas permukaan laut menggunakan persamaan Braak( 1928) dalam Mohr et al( 1972) dalam Djaenudin( 2003). Sehingga data suhu dan RH tersedia di setiap titik pengamatan hujan. Prosedur estimasi suhu akan dijelaskan di bagian sub bab metode.
Selain data iklim, untuk pembuatan peta kesesuaian lahan dibutuhkan input informasi fisik tanah dan ketinggian. Pada kegiatan ini digunakan peta digital landsystem yang mencakup informasi tentang tekstur tanah dan lereng yang di peroleh dari Pusat Iklim. Agrklimat dan Iklim Maritim. Untuk informasi ketinggian tempat, di tiap titik pengamatan yang tidak mempunyai informasi elevasi, ketinggiannya diduga dari data peta digital SRTM.
Dalam pengolahan data iklim digunakan software Microsoft Excel, dalam penyusunan peta digunakan peta dasar dan peta administrasi. Pembuatan peta menggunakan program ArcGIS 10 dan interpolasi menggunakan metode Spline.
Peta keterpaparan perubahan iklim dibuat menggunakan indikator peta kesesuaian lahan( FAO). Yang dipertimbangkan adalah faktor alam( natural) yaitu iklim, topografi dan fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Faktor iklim diwakili oleh curah hujan yang tergambar dari klassifikasi Oldeman, suhu rata-rata, dan RH rata-rata.
17
Bidang Informasi Perubahan Iklim