Lahir
dari
latar
belakang
keluarga
dengan ambisi dan gengsi yang tnggi, aku
dididik secara otoriter oleh kakek dan
ayahku,
ke
duanya
pemerintahan.
duduk
Tumbuh
di
dalam
bangku
keluarga
yang cukup terpandang di kota kelahiran,
membuatku memiliki tanggung jawab yang
besar. Tentu saja untuk mempertahankan
nama besar itu, atau syukur semakin
membesarkannya,
melalui
status
sosial
dan ekonomi tentunya. Dari kecil seolah
aku dididik untuk hidup dalam formalitas.
Masuk TK favorit, SD bonafit, SMP
terkenal,
ternama,
SMA
terpandang,
belajar,
mendapat
universitas
nilai
A,
belajar lagi, dan menang lomba. Terus
saja begitu. Keluargaku tidak mau tau
24