KLIK BKI APRIL 2018, EDISI 45 KLIK EDISI APRIL 2018 | Page 22

MOTIVASI

Foto: dokumentasi pribadi

Say it with flower, itu ungkapan banyak sekali manusia

untuk mengekspresikan cinta, persahabatan, kebersatuan. Tidak saja kalimatnya yang indah dan mudah dicerna, tetapi juga sentuhan yang dihadirkan dibalik kalimat“ katakan dengan bunga”. Ada sudut-sudut tertentu dari hati ini, yang seperti tersentuh ketika ada orang lain mengungkapkan sesuatu dengan bunga. Terima kasih, rasa hormat, penghargaan dan hal-hal seperti itulah yang pertama kali muncul dari dalam.
Bila direnungkan sedikit lebih dalam, rupanya manusia menggunakan bunga dalam banyak sekali kesempatan sebagai sarana yang kebanyakan bersifat positif dan mulia. Mengungkapkan cinta, mengucapkan selamat, menjalin persahabatan, memperindah taman, ekspresi duka cita, menerima tamu terhormat dan sederetan kegiatan positif lainnya. Di beberapa tempat seperti Bali, bunga bahkan digunakan sebagai sarana persembahan menuju Tuhan.
Hanya saja, kendati bunga berguna untuk demikian banyak sekali hal, sedikit sekali yang bertanya makna di balik bunga. Kebanyakan orang, senang dan bahagia ketika menerima hadiah bunga, atau dikalungi bunga, namun jarang sekali bertanya,“ Adakah bunga bertutur tentang makna?” Tersentuh oleh perlambang bunga, sepasang bibir pernah bertanya ke bunga-bunga yang ada ditaman,“ Hai bunga suara-suara makna apa yang kau bawa sampai manusi demikian tergoda?” Tentu saja bunga tidak bersuara.

Katakan dengan Bunga Oleh Andi Bahrun Saad

Sampai di suatu waktu ada yang bisa mendengar makna tidak dengan telinga. Rupanya, hampir semua bunga memilik beberapa ciri yang serupa. Pertama, bunga tumbuh untuk menjadi wakil keindahan. Kedua, ia mekar dengan tugas bebagai bau wangi. Ketiga, bau wangi tadi muncul dari sebuah titik pusat. Keempat, setelah melakukan semua tugasnya, dengan rela dan ikhlas ia kembali pada tugas berikutnya: menjadi pupuk buat ibunya.
Mulai dari dengan ciri pertama bunga sebagai wakil keindahan. Di kebanyakan tempat, di mana bunga-bunga mekar, secara spontan banyak pasang bibir berucap,“ Its beautiful!” Dengan spontannya, sampai kadang-kadang agak menghentak. Ia seperti menjewer telinga seorang anak kecil yang diingatkan orangtuanya dengan pesan sederhana,“ Jangan lupa, hidup berisi terlalu banyak keindahan!” Sehingga bagi sejumlah hidup yang teramat jarang berpapasan dengan keindahan, mungkin banyak manfaatnya untuk
Beberapa hari yang lalu berpapasan dengan salah seorang karyawati di halaman kantor dan sempat ngobrol-ngobrol. Dia menyampaikan bahwa saya pembaca setia Klik BKI dan titip pesan sekali-kali sharing tulisan yang ringan-ringan saja dibaca. Sebagai apresiasi buat karyawati tersebut( maaf lupa namanya), wanita pada umumnya suka bunga, mohon izin untuk sharing“ katakan dengan Bunga” dalam Jejak-Jejak Makna, Memasuki Kembali Rumah Kebahagiaan, Gede Prama tahun 2004. Buku lama namun cukup asyik untuk dibaca. Semoga bermanfaat.
22 EDISI 45 • APRIL 2018