85
dasar gila!!
Sebenarnya masih banyak yang aku tau dan aku tidak tahu dari Tn. R. dia sangat pintar( katanya sih), dia suka naik motor warna merah dengan helm khas‘ merk’ motornya yang parkirnya tak jauh dari jurusanku( hmm ya sekiranya bisa dilihat dr tangga mading jurusan dengan kaca besar itu) haha, bahkan urutan mantan-mantan kekasihnya pun aku tau( sebenarnya hanya satu yang kutahu). Hebat bukan?. Untuk keterampilan yang satu ini( menguntit atau kepo atau apalah itu) aku akui, aku sudah mahir, sangat mahir barangkali.
Oke, aku masih milih baju untuk kupakai hari ini, tapi ternyata jam sudah menunjukkan angka 6 artinya, pasti akan kena macet didaerah cibiru. akhirnya, tetap saja baju itu yang kupakai, haha. bodoh. sebenarnya apa sih tujuanku datang pagi-pagi ke kampus, jadi penghuni pertama kampus, ya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melihat orang itu dari jendela didekat mading di tangga jurusan. Hari ini aku datang terlalu lama, oh damn motornya sudah terparkir. Sial, coba saja tadi aku tidak banyak memilih baju kaya artis. pasti sudah
kulihat dia dengan motornya. Sesampainya disuatu tempat itu, aku langsung menghepaskan badanku. Mempersiapkan soal untuk aku kerjakan dan materi kuliah untuk dibaca, tentu saja pura-pura membaca agar tidak terlalu ketahuan aku sedang menjadi penguntit. Tn. R sudah duduk didepan mejanya dan mengutak-ngatik pekerjaannya. Kemeja biru lengan pendek dengan kaos hitam sebagai dalamnya untuk hari ini. Pemandangan yang indah.
Aku selalu menyukai penampilan dia seperti ini, kemeja bodyfit lengan pendek yang ditutupi jaket, dan rambut yang sedikit acak-acakan. Kesannya, minta untuk dirapihkan rambutnya olehku haha * ini ide gila *. Ah membayangkan ini saja aku bisa setengah gila. Pemandangan indah berikutnya adalah kerutan di dahinya, jika sedang serius mengerjakan atau membaca sesuatu dahinya dengan manisnya akan menciptakan kerutan. Aku selalu menyukai wajah seriusnya yang berkerut seperti itu didepan laptop hitam miliknya. Kesannya, minta dipeluk. Ah membayangkan ini saja aku bisa setengah gila( lagi). Karena setengah ketemu setengah jadi satu, jadi … ah membayangkan ini saja aku bisa gila!.
Begitulah kerjaanku diwaktu luangku. Walau tugas kuliah banyak, selalu saja aku selingi dengan kegiatan penguntitan ini. Sebenarnya pemandangan yang aku lihat setiap harinya sama. Namun tidak pernah jenuh untuk melakukan itu. Beda halnya dengan perkuliahan. Setiap harinya tugasnya review, dan soal dan setiap harinya pula aku selalu merasa bosan eh ga juga sih seru haha. Ya, walaupun memandanginya hanya sebatas jendela. Jadi pengagum sebatas jendelanya saja aku sudah bahagia. Aku tak pernah ada niat untuk mengaguminya lebih dekat, pernah sih, tapi kuurungkan niat itu haha karena aku ragu, pasti tidak akan sebahagia ini. Terkadang, dekat tidak lebih baik dari jauh. Contohnya yang satu ini, memandangi dari jauh justru lebih membahagiakan daripada dari dekat.
Jika dari jauh, sebatas jendela seperti ini kan hanya terbatas apa yang bisa kita lihat. Hanya dia tidak ada orang lain yang ada disampingnya. Coba kalau aku jadi pengagum sebatas mejanya atau lebih dekat lagi. Terlalu dekat dan pastinya lebih banyak yang aku lihat. Wanita yang kini ada disampingnya, misalnya … Maka dari itu, aku lebih senang menjadi pengagum sebatas jendela saja. Ini jauh lebih membahagiakan: Oh iya sebagai tambahan, cerita diatas hanyalah fiktif belaka, hahaha aku hanya membayangkan tuan R seperti itu kelak.( ae)
the
end..
JUNI 2013 | KALIBRASI |
85