Indonesian Lantern Magazine − 12
tempuh dari London sekitar 8 jam.
saya kepada film yang menceritakan
dan baru saya sadari bagasi saya ru-
dituju 2044. Namun rumah tersebut
Waktupun menunjukan 10.35pm
kecelakaan pesawat karena gang-
sak namun saya hanya bisa bersabar
terlihat usang, kotor dan gelap tidak
waktu setempat dan saya bergegas
guan komunikasi. Penerbanganpun
hal ini saya anggap sebagai kerikil-
terlihat ada kehidupan kedalamnya.
untuk bersiap masuk ke pesawat.
dilanjutkan, selama 8 jam saya
kerikil kecil di dalam perjalanan
Beberapa menit saya menunggu
Didepan pintu masuk saya di
habiskan untuk tidur di dalam
hidup saya. Saat keluar dari airport
di depan rumah saya memutuskan
berhentikan oleh beberapa petugas
pesawat mengingat kondisi badana
lagi-lagi hal yang tidak saya inginkan
untuk mencari tempat bermalam
pesawat untuk ditanyai beberapa
yang lelah dan kurang istirahat.
terjadi, petugas memberhentikan
dilihat dari suhu udara -2° malam itu.
pertanyaan, yang membuat saya
saya untuk di introgasi kali ke dua.
heran mengapa hanya saya yang
Sekitar Jam 08.00pm waktu
Dia meminta passport saya untuk
Supir taxi mengantar saya kembali
diberhentikan.
setempat saya pun tiba di Philadel-
diperiksa dan saat di cek oleh petu-
ke airport dan mencari penginapan
pia. Perasaan senang bercampur
gas saya tidak memiliki catatan yang
disekitar sana, ongkos taxi malam itu
Mereka bertanya mengenai banyak
haru saya rasakan mengingat ini kali
dibutuhkan oleh petugas. Petugas
sekitar US$ 60 dan US$ 120 untuk
hal mulai dari histori saya, tujuan
pertama saya menginjakan kaki di
bertanya mengenai social security
penginapan. Keesokan harinya, saya
saya pulang ke amerika dan apa
tanah nenek moyang saya. Proses
number yang dimana sebagai warga
dijemput oleh teman yang sudah
yang akan saya lakukan disana. Me-
imigrasi pun saya jalani, ketika sam-
Negara Amerika wajib memilikinya.
beberapa lama menetap di Philadel-
mang terdengar janggal mengapa
pai di loket petugas emigrasi saya
mereka bertanya mengenai hal
sedikit berbincang-bincang dengan
Setelah saya jelaskan dengan jelas
yang saya tuju. Sampailah saya di
tersebut dan sebetulnya Amerika
petugas yang tertawa mendengar
mengenai histori hidup saya, petugas
alamat yang saya tuju yaitu 2044 s
adalah kampong halaman saya,
bahwa ada orang Amerika yang
pun memaklumi hal tersebut dan
Bucknell St. namun rumah dan jalan
tatpi tetap prosedur yang mereka
tidak pernah pulang kenegaranya
mempersilahkan saya untuk melan-
yang saya lihat pada saat itu sangat
minta saya penuhi yang penting
dalam waktu 23 tahun lamanya,
jutkan perjalanan. Lega rasanya dan
jauh berbeda dengan apa yang saya
saya bisa pulang ke Amerika.
memang terdengar aneh tapi hal ini
saya pun pergi keluar airport untuk
lihat semalam dan baru saya sadari
saya alami sendiri.
mencari taxi. Supir taxi yang men-
malam itu saya tertipu oleh supir
gantar saya adalah seorang imigran
taxi. Ya sudah lah, saya ambil hik-
Keanehan lain tidak berhenti disitu
phia untuk mencari tempat tinggal
saja, di dalam pesawat saya harung
Kini waktunya pengambilan bagasi,
Afrika yang sudah beberapa tahun
mahnya dan itung-itung buang sial.
menunggu selama 4 jam karena ada
semua prosedur imigrasi sudah saya
ini menetap di Philadelphia. Taxi pun
Welcome to USA, perjalanan baru
gangguan teknis dimana pesawat
jalani serta bagasi sudah saya ambil
berhenti tepat di depan alamat yang
hidup saya dimulai di sini.
mengalami gangguan komunikasi
sehingga dibutuhkan waktu untuk
memperbaiki